Ujian Dunia sebagai Tanda Cinta Allah kepada Makhluk-Nya

17 Juni 2020 7:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi perempuan yang sedang menghadapi ujian dunia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi perempuan yang sedang menghadapi ujian dunia. Foto: Shutterstock
Sejak masih sekolah, kita sudah menghadapi ujian — entah untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Ketika kita belajar dengan benar, hasil yang baik pun akan kita dapatkan.
Sama halnya dengan sekolah, kita akan mengalami ujian dalam hidup. Hasil ujian tersebut merupakan bekal untuk kehidupan selanjutnya. Dalam surat Al-Anbiya: 35, Allah telah berfirman:
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiya: 35)
Ya, ujian yang kita hadapi datangnya dari Allah. Ketika Allah mencintai seorang hamba, Allah akan mengujinya. Namun jangan khawatir, hal tersebut dilakukan-Nya untuk menghapus dosa kita. Dalam suatu hadis dari sahabat Anas radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu‘alaihi wa salam bersabda:
"Sungguh menakjubkan seorang mukmin. Tidaklah Allah menetapkan kepadanya sesuatu kecuali itu merupakan kebaikan baginya." (H.R Ahmad)
Ujian yang kita hadapi di dunia bentuknya bermacam-macam: kehilangan orang yang dicintai, kemiskinan yang harus dilewati, bahkan kekayaan yang menghampiri. Tidak hanya kesulitan, tetapi juga kesenangan. Agar lulus ujian, kita perlu menjalaninya dengan benar.
Misalnya saat dilanda kesusahan, sebaiknya kita hadapi dengan sabar. Sesuai dengan janji Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nahl: 96, orang-orang yang sabar akan mendapatkan balasan berupa pahala yang lebih baik. Sementara itu, jika Allah menguji kita dengan kesenangan, sebaiknya kita bersyukur.
"Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).
Ada banyak cara untuk bersyukur, salah satunya lewat berwakaf. Berbeda dengan sedekah, wakaf akan menjangkau kepentingan lebih banyak orang dalam jangka waktu yang lama.
Selama #dirumahaja, Anda dapat mewakafkan sebagian harta lewat Dompet Dhuafa. Sebagai lembaga sosial kemanusiaan kaum Dhuafa dengan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf, Dompet Dhuafa telah menyalurkan kebaikan wakaf kepada lebih dari 19 juta penerima sejak tahun 1993.
Dompet Dhuafa menyediakan 14 tabungan wakaf yang bisa Anda pilih. Seperti wakaf untuk pembangunan mesjid, rumah sakit, maupun sekolah. Nantinya, tim Dompet Dhuafa akan mengantarkan amanah sampai ke pelosok yang sulit terjangkau. Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat klik di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Dompet Dhuafa