Ukraina Larang Buku Penulis Rusia, Kecuali Ganti Kewarganegaraan

20 Juni 2022 15:37 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buku. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buku. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Parlemen Ukraina memutuskan untuk mengesahkan undang-undang yang melarang buku dan musik Rusia pada Minggu (19/6/2022).
ADVERTISEMENT
Keputusan itu bagian dari upaya Ukraina menyingkirkan budaya dan pengaruh Rusia di negaranya. Sebagian menggambarkan proses tersebut sebagai 'derusifikasi'.
Dengan berlakunya kebijakan tersebut Ukraina akan menghentikan pencetakan buku oleh warga Rusia. Larangan tersebut hanya berlaku bagi penulis yang memegang kewarganegaraan Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun tersebut.
Pemerintah Ukraina juga melarang impor buku yang dicetak Rusia dan Belarusia. Pihaknya menuntut izin khusus untuk impor buku-buku dalam bahasa Rusia dari negara manapun.
Larangan tersebut turut berlaku bagi buku terjemahan. Pemerintah hanya mengizinkan penerbitan buku terjemahan dalam bahasa Ukraina, bahasa resmi Uni Eropa, atau bahasa adat Ukraina.
Namun, pemerintah memberlakukan celah pengecualian. Orang Rusia berhak menerbitkan bukunya bila mengganti kewarganegaraannya menjadi warga negara Ukraina.
ADVERTISEMENT
"Undang-undang ini dirancang untuk membantu penulis Ukraina berbagi konten berkualitas dengan khalayak seluas mungkin, yang setelah invasi Rusia, tidak menerima produk kreatif Rusia apa pun secara fisik," ujar Menteri Kebudayaan Ukraina, Oleksandr Tkachenko, dikutip dari Fox News, Senin (20/6/2022).
Ilustrasi menulis lagu. Foto: Dragon Images/Shutterstock
Pembatasan itu meluas hingga musik ciptaan orang Rusia. Pemerintah melarang pemutaran musik tersebut di televisi, radio, sekolah, transportasi umum, hotel, restoran, bioskop, dan ruang publik lainnya.
Undang-undang itu juga mewajibkan stasiun televisi dan radio untuk lebih sering memutar konten pidato dan musik berbahasa Ukraina.
Dokumen tersebut menyerukan peningkatan porsi lagu tanah air hingga 40 persen. Penggunaan bahasa Ukraina juga harus ditingkatkan hingga 75 persen dalam program harian radio.
"[Larangan akan] meminimalkan risiko kemungkinan propaganda permusuhan melalui musik di Ukraina dan akan meningkatkan volume produk musik nasional di ruang budaya," tulis dokumen itu, dikutip dari BBC.
ADVERTISEMENT
Kebijakan tersebut tidak akan menjerat seluruh musik Rusia. Pemerintah melarang musik yang dibuat atau dibawakan oleh mereka yang merupakan warga negara Rusia pasca-1991.
Alhasil, karya-karya komposer Rusia yang telah lama meninggal, seperti Tchaikovsky dan Shostakovich, masih bisa dimainkan di ruang publik.
Ilustrasi perang Ukraina dan Rusia. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Musisi Rusia yang mengutuk invasi di Ukraina juga bisa mengajukan pengecualian. Mereka harus mengirimkan pengajuan terlebih dahulu ke dinas keamanan Ukraina.
Para musisi tersebut diminta menyatakan bahwa mereka mendukung kedaulatan dan integritas Ukraina dan menyerukan penghentian agresi Rusia terhadap Ukraina.
Ukraina mengatakan, undang-undang tersebut diperlukan untuk memerangi upaya Rusia menghapus budaya Ukraina. Di sisi lain, Rusia menyebut tindakan itu sebagai penindasan terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina.
Masyarakat yang bertempat di timur dan selatan Ukraina merasakan hubungan kuat dengan Rusia. Mereka menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa pertama.
ADVERTISEMENT
Namun, invasi ke Ukraina dilaporkan telah mendorong banyak warga untuk memisahkan diri dari budaya Rusia. RUU tersebut mendapatkan dukungan 303 dari 450 deputi di parlemen Ukraina.