Ukraina Selidiki Dugaan Penggunaan Vaksin Corona Ilegal
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Ukraina yang telah mencatat lebih dari 1 juta infeksi akibat COVID-19 dan 19.357 kematian sejauh ini, belum menyetujui salah satu vaksin yang statusnya kini tengah dikembangkan. Meski begitu, pemerintah sebelumnya pada bulan Desember lalu telah menandatangani kontrak untuk membeli sebanyak 1,9 juta dosis vaksin Sinovac China dan diharapkan vaksin itu akan segera dikirimkan.
Sejumlah laporan mengatakan vaksin itu Kemungkinan dibawa dari Israel dan beberapa pejabat tinggi serta pengusaha telah memperoleh vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada vaksin yang saat ini disertifikasi di Ukraina. Dan saya yakin tidak ada orang rasional yang akan divaksinasi dengan obat-obatan yang tidak diketahui asalnya," kata Shmygal seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/1).
Shmygal sebelumnya telah memastikan bahwa vaksin asal China diperkirakan tiba di Ukraina pada Februari 2021.
Selain Sinovac, pada bulan Maret mendatang Ukraina juga akan kedatangan batch pertama dari delapan juta dosis vaksin COVAX global, yang disiapkan untuk menyediakan vaksin ke negara-negara miskin.
Infeksi virus corona di Ukraina mulai meningkat lagi pada bulan September dan tetap tinggi secara konsisten sejak saat itu, memicu beberapa penguncian nasional.
ADVERTISEMENT