Ukraina Serang Jembatan di Kherson, Putus Rute Pasokan Militer Rusia

27 Juli 2022 18:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat latihan taktis khusus yang diadakan oleh polisi Ukraina, Garda Nasional dan layanan keamanan di tempat latihan Kalanchak, Kherson, Ukraina, Sabtu (12/2/2022). Foto: Irakli Gedenidze/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat latihan taktis khusus yang diadakan oleh polisi Ukraina, Garda Nasional dan layanan keamanan di tempat latihan Kalanchak, Kherson, Ukraina, Sabtu (12/2/2022). Foto: Irakli Gedenidze/Reuters
ADVERTISEMENT
Serangan Ukraina menghantam sebuah jembatan utama di Kherson. Tujuan utama serangan adalah untuk meruntuhkan rute pasokan menuju wilayah yang telah dikuasai Rusia.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Administrasi Militer-Sipil Kherson yang dikuasai Rusia, Kirill Stremousov, mengkonfirmasi serangan pada Rabu (27/7/2022). Stremousov mengatakan, lalu lintas terhenti akibat serangan itu.
Tetapi, Stremousov berupaya menutupi imbas kerusakan yang berhasil ditimbulkan tentara Ukraina. Dia bersikeras bahwa serangan itu tak akan mempengaruhi pergerakan militer Rusia.
"Operasi militer khusus terus berlanjut," jelas Stremousov, dikutip dari AFP, Rabu (27/7/2022).
Suasana saat latihan taktis khusus yang diadakan oleh polisi Ukraina, Garda Nasional dan layanan keamanan di tempat latihan Kalanchak, Kherson, Ukraina, Sabtu (12/2/2022). Foto: Irakli Gedenidze/Reuters
Kiev tengah berupaya merebut kembali Kherson. Wilayah tersebut memiliki populasi sekitar 300.000 orang sebelum perang meletus.
Kremlin merebut wilayah itu dengan mudah sejak awal invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Memanfaatkan bantuan senjata dari Barat, Ukraina kini menerjang mendekati Kherson.
Pasukan Ukraina di Laut Hitam telah mengubah taktik mereka. Menurut pejabat setempat, Ukraina mulanya menggunakan strategi defensif. Namun, pihaknya beralih menjadi ofensif demi membebaskan Kherson sebelum akhir September.
ADVERTISEMENT
"[Rusia] harus meninggalkan Kherson selagi masih memungkinkan. Mungkin tidak ada peringatan ketiga," tegas Penasihat Presiden Ukraina, Mykhaylo Podolyak.
Kondisi usai serangan di kota Lysychansk di wilayah Donbas, Ukraina. Foto: ARIS MESSINIS / AFP
Selama Ukraina menekan Rusia di selatan, wilayah timur negara itu menyaksikan pertempuran sengit. Wilayah Donbass—yang terdiri dari Donetsk dan Luhansk—tak henti menghadapi gempuran pula.
Tembakan dilaporkan menghujani salah satu kota di Donetsk, yakni Bakhmut. Sebuah rumah di pinggiran kota itu dihantam peluru Rusia.
Pasukan Rusia turut menerjang sebuah hotel di Donetsk. Otoritas setempat melaporkan, serangan itu menyebabkan sejumlah korban tewas dan terluka.
"Saya berada di gudang dan akan keluar. Saya mendengar siulan. Dan saya tidak ingat apa-apa. Saya terlempar ke gudang oleh gelombang ledakan," tutur warga berusia 51 tahun, Roman.