Ulang Tahun ke-52, Ganjar Terima Kado Bendera Merah Putih dari Eks Napiter

28 Oktober 2020 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kado dari para warga di hari ultahnya. Foto: Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kado dari para warga di hari ultahnya. Foto: Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan kado istimewa dari salah satu warganya. Kado yang dibungkus kotak berwarna emas tersebut, ternyata berisikan bendera merah putih.
ADVERTISEMENT
Kado itu diterima Ganjar sebagai hadiah ulang tahun ke-52 yang jatuh tepat pada 28 Oktober, hari ini. Kado istimewa itu, diterima Ganjar sebelum mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda, dari eks narapidana terorisme (napiter) Sri Puji Mulyo Siswanto.
"Surprise sekali saya mendapat kado ini. Menarik ya, karena kita menemukan saudara-saudara kita yang pernah tersesat dan mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Hari ini, mereka sudah melakukan aktivitas untuk berbagi pengalaman, cerita bagaimana nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan, penting untuk dijaga," kata Ganjar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (28/10).
Ganjar kemudian menyampaikan pesan dari para eks Napiter ini pada masyarakat agar selalu hati-hati. Apabila ada orang yang mengajak untuk merusak dan memecah belah, maka harus dicek dahulu kebenarannya.
ADVERTISEMENT
"Kami bangga banyak anak bangsa yang kembali sadar. Kami harapkan mereka menjadi juru bicara untuk mengkampanyekan bagaimana berbangsa, bernegara dan berpancasila. Kami juga akan mendampingi, akan kami bantu agar mereka bisa kembali bermasyarakat dan melakukan usaha," tegasnya.
Sementara itu, Sri Puji, ketika diwawancarai mengaku sengaja memberikan kado Bendera Merah Putih saat hari ulang tahun Ganjar. Bendera berukuran 40x60 cm itu dijahit sendiri oleh para eks Napiter di Yayasan Persadani.
"Kami ingin memberikan sesuatu pada Pak Ganjar di hari bahagia ini. Kami ingin memberikan simbol pada Pak Ganjar selaku bapak kami di Jawa Tengah, bahwa ini lho ada warga bapak yang dulunya 'nakal' sekarang sudah kembali ke NKRI. Kami ingin memberikan kontribusi pada negara khususnya Pemprov Jateng untuk bisa bersinergi dengan program-program yang ada di Jateng," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sri Puji yang kini tinggal di Kota Semarang mengatakan, dirinya terlibat dalam kegiatan terorisme awalnya karena rasa empati melihat saudara-saudara sesama muslim yang dizalimi. Karena emosional yang tidak terkendali, ia lama-lama masuk ke jaringan itu.
"Kami berharap Pak Ganjar bisa menjadi teladan bagi pejabat lain untuk bisa merangkul khususnya kami sebagai teman-teman eks napiter. Karena dengan cara itu akan lebih efektif menyadarkan mereka. Dan saya pesan pada kawan-kawan yang masih menjadi teroris, coba buka ruang diskusi dan dialog, karena dengan itu pasti akan ada solusi," tuturnya.
Sri Puji merupakan eks Napiter yang ditangkap dan dipenjara selama enam tahun usai menyembunyikan Noordin M Top dan Dr Azhari, otak sejumlah serangan terorisme di Indonesia. Selain itu, Sri Puji juga pernah dipenjara karena terlibat pelatihan terorisme di Aceh.
ADVERTISEMENT
Selain dari eks Napiter tersebut, Ganjar juga mendapatkan kado istimewa di hari ulang tahunnya. Di antaranya dari Olivia dan Regina, bocah SD yang pernah menyumbangkan celengannya untuk penanganan COVID-19, kado dari Oma-Oma Yayasan Katolik, dan lagu merdu dari difabel asal Rembang, Clarissa Kusumaning.