Underpass Kemayoran Masih Banjir 3 Meter hingga Jumat Malam
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Tadi terakhir nutupin (underpass) sekitar 3 meteran. Tadi sempat surut (jadi) 2,5 meter, tapi gerimis lagi. Naik lagi jadi 3 meter," ucap petugas damkar Jakarta Pusat yang tak ingin disebutkan namanya, saat dihubungi kumparan.
Ia mengungkapkan pemompaan air di Underpass Kemayoran merupakan wewenang dari Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran di bawah Kementerian Sekretariat Negara. Selain itu, juga dibantu oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI dan damkar Jakarta.
Underpass Kemayoran ini memang menjadi langganan banjir, terutama saat musim penghujan. Ia menuturkan, setidaknya perlu waktu 4-7 hari sampai underpass benar-benar kering. Tentunya, dengan curah hujan yang juga bersahabat.
"Masalah klasik itu, pompa air enggak pernah dibetulkan, selalu pasti banjir. Ini wewenangnya Setneg," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Untuk memompa air di underpass tersebut, pihaknya juga terkendala banyaknya sampah di aliran banjir. Bahkan, tak jarang pompa jadi rusak karena tersumbat sampah.
"Sampah banyak ya betul. Sampah pas banjir pasti nutupin pompa, jadi hambatan, mesin kita rusak. Kemudian juga areanya terlalu luas," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, Juaini, mengungkapkan penanganan banjir di Underpass Kemayoran bukan tanggung jawab Pemprov DKI , melainkan Setneg.
Pihaknya juga tidak bisa melakukan penyedotan seenaknya dan perlu koordinasi dengan Setneg.
"Iya (wewenang Kemensetneg), kita kalau mau bantu bisa, tapi harus dia yang minta," ungkap Juaini.
Underpass dengan nama Gandhi ini pada Jumat siang sempat banjir setinggi 2,5 meter. Banjir diakibatkan oleh hujan deras yang melanda beberapa wilayah Ibu Kota sejak pagi hari.
ADVERTISEMENT