Uni Eropa Singgung Krisis Pangan Akibat Perang Ukraina saat Temui Menlu Retno

7 Juli 2022 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno Marsudi bertemu dengan High Representative of the Union For Foreign Affairs and Security Policy (HR/VP) Uni Eropa, Josep Borrell Fontelles di sela G20 di Bali, Kamis (7/7/2022). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi bertemu dengan High Representative of the Union For Foreign Affairs and Security Policy (HR/VP) Uni Eropa, Josep Borrell Fontelles di sela G20 di Bali, Kamis (7/7/2022). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Rabu (6/7/2022) melakukan pertemuan bilateral dengan Perwakilan Tinggi Serikat Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan (HR/VP) Uni Eropa, Josep Borrell Fontelles. Situasi Ukraina jadi pokok pembahasan mereka.
ADVERTISEMENT
Pertemuan ini dilakukan di Bali ketika HRVP Borrell tengah menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang akan dilaksanakan pada 7 – 8 Juli 2022.
Dalam pertemuan para Menlu G20, Menlu Retno menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran HRVP Borrell di Bali di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dunia saat ini.
HRVP Borrel pun menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia sebagai presiden G20 di tengah situasi yang sulit. Borrell juga menekankan dukungan kuat UE terhadap presidensi G20 Indonesia.
Menlu Retno Marsudi bertemu dengan High Representative of the Union For Foreign Affairs and Security Policy (HR/VP) Uni Eropa, Josep Borrell Fontelles di sela G20 di Bali, Kamis (7/7/2022). Foto: Kemlu RI
Terkait masalah Ukraina, pembicaraan Retno dan Borrell fokus pada masalah krisis pasok pangan dan pupuk yang sedang melanda dunia. Situasi sulit ini adalah dampak konflik Ukraina.
“Senang menyambut HRVP UE @JosepBorrellF ke Bali untuk #G20FMM . Saling bertukar pandangan tentang perkembangan di Ukraina serta krisis pangan dan energi,” cuit Retno di akun Twitternya.
ADVERTISEMENT
Selain dibahas pada level bilateral, delegasi negara anggota akan membahas tentang langkah-langkah strategis untuk menghadapi krisis kerawanan pangan, kekurangan pupuk, hingga kenaikan harga komoditas global pada pertemuan G2o.
“Kenaikan harga komoditas dan terganggunya rantai pasok global memberikan dampak yang sangat besar bagi negara berkembang,” demikian tertulis dalam pernyataan Kemlu RI.
“Untuk itu, G20 sebagai forum ekonomi yang mewakili berbagai kawasan dunia, memiliki kekuatan untuk membahas isu ini secara komprehensif, demi mencari solusi ekonomi-sosial yang berkelanjutan,” sambung mereka.
Penulis: Airin Sukono.