Uni Eropa Tak Akui Kemerdekaan Catalunya dari Spanyol

Presiden Uni Eropa Donald Tusk (Foto: REUTERS/Ints Kalnins)

Parlemen Catalunya mendeklarasikan kemerdekaan pada Jumat (27/10). Presiden Uni Eropa, Donald Tusk, menyatakan tak mengakui kemerdekaan itu.

Tusk melontarkan pernyataan tersebut melalui akun Twitter @eucopresident. Dia mengatakan bahwa Spanyol merupakan satu-satunya teman bicara Uni Eropa.

Ia berharap pemerintah Spanyol segera melakukan tindakan atas peristiwa politik tersebut.

"Bagi Uni Eropa tak ada yang berubah. Spanyol tetaplah teman bicara kami satu-satunya. Saya harap pemerintah Spanyol mengambil tindakan cepat, bukan sekadar berargumen," tulis Tusk.

Euforia warga Catalunya rayakan kemerdekaan (Foto: REUTERS/Juan Medina)

Dukungan untuk pemerintah Spanyol juga muncul dari beberapa negara, seperti Jerman, Prancis dan Amerika Serikat. Mereka mendukung Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, menjaga keutuhan Spanyol.

"Catalunya merupakan bagian integral dari Spanyol, dan Amerika Serikat mendukung langkah-langkah konstitusional pemerintah Spanyol untuk menjaga agar Spanyol tetap kuat dan bersatu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Jumat (27/10).

Atas deklarasi kemerdekaan itu, PM Rajoy telah menyatakan akan mengambil tindakan secara hukum. Pemerintah Spanyol juga telah memecat Kepala Daerah otonom Catalunya Carles Puigdemont berserta parlemennya, hingga kepala kepolisian Catalunya.

"Langkah-langkah luar biasa hanya akan dilakukan apabila cara lain sudah tak mungkin lagi," ucap Rajoy. "Tak ada langkah lain selain menghadapi peristiwa ini sesuai hukum."

Sementara itu, massa pendukung kemerdekaan Catalunya memenuhi ruas-ruas jalan yang ada di Barcelona. Mereka dengan suka cita merayakan deklarasi kemerdekaan Catalunya dari Spanyol.

Euforia warga Catalunya rayakan kemerdekaan (Foto: REUTERS/Yves Herman)

Euforia warga Catalunya rayakan kemerdekaan (Foto: REUTERS/Yves Herman)