Uni Eropa Tolak Pencabutan Hak Imunitas Pemimpin Oposisi Venezuela

5 April 2019 5:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden tandingan Venezuela Juan Guaido. Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
zoom-in-whitePerbesar
Presiden tandingan Venezuela Juan Guaido. Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
ADVERTISEMENT
UE menolak keputusan yang telah diambil oleh lembaga tak diakui yakni Majelis Konstituante Nasional yang mencabut hak imunitas parlementer Juan Guaido.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap Konstitusi Venezuela, serta aturan hukum dan pemisahan kekuasaan, karena satu-satunya badan yang berwenang untuk mencabut hak imunitas anggota parlemen adalah Majelis Nasional.
“Tindakan tersebut merongrong jalan keluar politik dari krisis dan hanya mengarah pada polarisasi dan peningkatan ketegangan di Venezuela,” demikian High Representative (Perwakilan Tinggi) atas nama Uni Eropa melalui pernyataan tertulis yang diterima kumparan Den Haag, Kamis petang atau Jumat (5/4) WIB.
Uni Eropa menyerukan dengan tegas penghormatan penuh atas hak prerogatif yang telah diamanatkan konstitusi dan hak imunitas terhadap semua anggota Majelis Nasional, termasuk Presidennya.
Bendera Uni Eropa. Foto: REUTERS/Francois Lenoir
Hak-hak sipil, kebebasan, dan integritas fisik mereka harus dihormati setiap saat dan mereka harus dapat melakukan tugas-tugas mereka tanpa intimidasi.
ADVERTISEMENT
Uni Eropa akan terus memantau situasi dan menggunakan semua langkah yang tepat untuk bereaksi terhadap perkembangan saat ini.
Sebagaimana diwartakan, Majelis Konstituante Nasional bentukan Nicolás Maduro menghapus perlindungan, sehingga membuka pintu bagi penangkapan pemimpin oposisi Juan Guaido yang didukung oleh puluhan negara sebagai pemimpin sementara Venezuela.
Guaido telah bersumpah untuk terus melakukan perlawanan terhadap rezim Nicolas Maduro yang disebutnya sebagai "pengecut, biang kesengsaraan, dan pembunuh" setelah ia dilucuti hak-hak imunitas parlementernya, suatu langkah yang berpotensi membuka pintu bagi penangkapan Guaido.