UNICEF Distribusikan 2 Miliar Dosis Vaksin Corona ke Negara Miskin Pada 2021

23 November 2020 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
United Nations Children's Fund (UNICEF) atau Badan PBB untuk Anak-anak mengumumkan akan mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin corona ke negara-negara berkembang pada tahun 2021. Hal ini dilakukan untuk memastikan distribusi vaksin yang adil.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, UNICEF mengatakan, mereka sedang bekerja sama dengan lebih dari 350 maskapai penerbangan dan perusahaan pengangkutan untuk mengirimkan vaksin dan 1 miliar jarum suntik ke negara-negara miskin seperti Burundi, Afghanistan dan Yaman. Pendistribusian adalah bagian dari program COVAX yang merupakan rencana alokasi vaksin COVID-19 global dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke negara kurang mampu dan berkembang.
"Kolaborasi yang tak ternilai ini akan berjalan untuk memastikan bahwa kapasitas transportasi yang cukup tersedia untuk operasi bersejarah dan raksasa ini," kata Etleva Kadilli, Direktur Divisi Pasokan UNICEF, dalam sebuah pernyataan.
"Kita membutuhkan semua tangan ketika kita bersiap untuk mengirimkan dosis vaksin COVID-19, jarum suntik dan lebih banyak peralatan pelindung (APD) untuk melindungi pekerja garis depan di seluruh dunia," kata lanjut Kadilli.
ADVERTISEMENT
Pada KTT G20 yang berlangsung Sabtu dan Minggu kemarin, para pemimpin 20 ekonomi terbesar dunia berjanji untuk memastikan distribusi yang adil bagi vaksin, obat-obatan dan tes COVID-19 sehingga negara-negara miskin tidak tersisih.
Seorang wanita Ethiopia membawa anaknya saat tiba di perbatasan Sudan-Ethiopia di desa Hamdayet di negara bagian Kassala timur, Sudan, (22/11). Foto: Mohamed Nureldin Abdallah/REUTERS
Menurut WHO, bahkan sebelum pandemi melanda, akses ke vaksin yang tidak merata mengakibatkan sekitar 20 juta bayi tidak menerima vaksin yang dapat menyelamatkan mereka dari penyakit serius, kematian, kecacatan, dan kesehatan yang buruk.
UNICEF bersama dengan COVAX menjadi pembeli vaksin terbesar di dunia yang memperoleh lebih dari 2 miliar dosis vaksin setiap tahun untuk vaksinasi COVID-19 atas nama hampir 100 negara yang ikut serta di dalamnya.
Hingga kini produsen obat dan pusat penelitian di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin COVID-19, dengan uji coba global besar-besaran terhadap beberapa kandidat yang melibatkan puluhan ribu peserta sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT