Universitas Gunadarma Bicara soal Organisasi Kampus Penyerang Mabes Polri

1 April 2021 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Universitas Gunadarma. Foto: Dok. Gunadarma
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Gunadarma. Foto: Dok. Gunadarma
ADVERTISEMENT
Universitas Gunadarma buka suara soal Zakiah Aini (25), penyerang Mabes Polri. Universitas Gunadarma dikait-kaitkan dengan perkara ini karena Zakiah pernah duduk di bangku kuliah kampus yang berlokasi di Depok itu.
ADVERTISEMENT
Zakiah masuk Universitas Gunadarma pada tahun 2013 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Zakiah di-drop out (DO) karena tidak masuk selama 4 semester.
Banyak pertanyaan, khususnya dari warganet, apakah Zakiah saat masih kuliah di Universitas Gunadarma, ikut suatu organisasi tertentu?
Wakil Dekan Fakultas Ekonomi FE Universitas Gunadarma Budi Prijanto mengatakan di organisasi mahasiswa (ormawa) resmi, nama Zakiah memang tidak tercatat di struktur kepengurusan organisasi.
Ormawa merupakan organisasi resmi kampus sejenis badan eksekutif mahasiswa (BEM) dan himpunan mahasiswa. Budi mengatakan karena masih semester awal, maka Zakiah tidak masuk ke organisasi mahasiswa resmi itu.
"Dia kan baru tingkat awal, jadi yang bersangkutan belum bisa masuk ke kegiatan ormawa yang resmi dibina oleh kampus," kata Budi di kantornya, Kamis (1/4).
Warek UGM Prof Didin Mukodim (kiri) dan Prof Irwan, beserta Wadek FE UGM Gunadarma Budi Prijanto saat konferensi pers menanggapi penyerang Mabes Polri. Foto: Dok. Istimewa
Lebih lanjut Budi mengatakan pihak kampus tidak mengetahui apakah Zakiah ikut organisasi di luar kampus atau tidak. Karena menurut dia, itu tidak masuk dalam pengawasan kampus.
ADVERTISEMENT
"Nah kalau, apakah yang bersangkutan berorganisasi di luar, kami tidak bisa jawab, terus terang. Kami punya keterbatasan pengawasan ya," kata dia.
Senada dengan Budi, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma Prof Irwan Bastian juga mengatakan universitas tidak bisa melacak kegiatan mahasiswa di luar kampus.
"Terkait yang bersangkutan mengikuti organisasi di luar, kami tidak bisa melacak karena organisasi di luar kita memiliki keterbatasan," kata dia.
Namun Irwan menegaskan Universitas Gunadarma sejak awal, saat penerimaan mahasiswa baru fokus orientasi kegiatan kampus pencegahan radikalisme.
"Sejak mahasiswa baru, orientasi, kami mengadakan kegiatan di kampus juga memberikan materi yang berkaitan dengan pencegahan terhadap paham paham yang dilarang," kata dia.
"Kemudian juga kegiatan ormawa, juga melakukan kegiatan dan tentunya mengundang narasumber dari instansi yang nantinya akan memberikan pencerahan pada mahasiswa, tentunya untuk mencegah paham-paham terlarang," lanjut Irwan.
ADVERTISEMENT