UNRWA Sebut Penyaluran Bantuan Kemanusiaan Gaza Semakin Rumit

25 Juni 2024 20:06 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi UNRWA. Foto: Dmitriy Feldman svarshikShutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi UNRWA. Foto: Dmitriy Feldman svarshikShutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengatakan kelompok penyelundup telah menambah kekacauan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza, Selasa (25/6).
ADVERTISEMENT
“Pada dasarnya, saat ini kita dihadapkan pada gangguan total terhadap hukum dan ketertiban,” kata Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters.
Ia menyalahkan peningkatan jumlah geng yang terlibat dalam penyelundupan barang bantuan.
“Ini menjadi semakin rumit (untuk menyalurkan bantuan),” tambahnya.
Seorang pria berdiri di depan salah satu truk trailer yang membawa pasokan kemanusian ke Gaza yang dirusak warga dan aktivis sayap kanan Israel di sisi Israel dari penyeberangan Tarqumiyah dengan Tepi Barat yang diduduki, Senin (13/5/2024). Foto: Oren Ziv / AFP
Didirikan pada 1949 setelah perang Arab-Israel pertama, UNRWA menyediakan beragam layanan, termasuk sekolah, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, hingga Lebanon.
Awal tahun 2024, banyak negara menghentikan pembayaran kepada badan tersebut menyusul klaim Israel bahwa beberapa staf UNRWA terkait dengan kelompok bersenjata Palestina.
Ketika ditanya mengenai pendanaan, Lazzarini mengatakan semua negara tersebut, kecuali dua negara, yaitu Amerika Serikat dan Inggris, telah melanjutkan pendanaan.
ADVERTISEMENT
Lazzarini menambahkan, badan PBB itu kini sudah memiliki dana yang cukup untuk membiayai operasional hingga akhir Agustus mendatang.