Upaya Baru Malaysia Cegah Corona: Larang Salam Fist Bump

9 September 2020 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga sedang istirahat di dekat restoran yang tutup di Malaysia, Rabu (18/3). Foto: AFP/GOH CHAI HIN
zoom-in-whitePerbesar
Warga sedang istirahat di dekat restoran yang tutup di Malaysia, Rabu (18/3). Foto: AFP/GOH CHAI HIN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas Malaysia meminta warganya untuk menghindari kontak fisik dengan orang lain termasuk melakukan fist bump, atau salam kepalan tangan.
ADVERTISEMENT
Fist bump kini tengah populer di Malaysia sebagai pengganti bersalaman. Larangan fist bump dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona di Malaysia.
“Seharusnya tidak ada salam dan bentuk kontak fisik lainnya, tapi hari ini saya lihat ‘salam kepalan tangan’ tidak hanya menjadi tren tetapi beberapa orang bahkan saling berpelukan,” kata Wakil Menteri Kesehatan, Noor Azmi Ghazali, dalam sesi tanya jawab dengan Dewan Negara, seperti dikutip dari Free Malaysia Today.
“Kami menyarankan meletakkan tangan di dada dan sedikit membungkuk sebagai tanda hormat. Kami mendorong orang-orang untuk berhati-hati, ” lanjut Noor Azmi.
Dalam sesi tanya jawab itu, Senator Lim Pay Hen bertanya tentang rencana pemerintah, termasuk penunjukan petugas medis, dalam menangani pandemi mengingat menurut sejumlah ilmuwan pandemi dapat berlangsung selama dua tahun lagi.
ADVERTISEMENT
“Kami akan terus memantau pandemi ini karena kami belum sepenuhnya mengetahui penyakitnya,” kata Noor Azmi.
Noor Azmi menambahkan saat ini upaya pencegahan terus dilakukan oleh pemerintah Malaysia, dan meminta warga untuk menggunakan masker, mencuci tangan dan menerapkan physical distancing.
Azmi mengatakan Malaysia telah terbukti menjadi salah satu negara yang mampu mengelola dan mengendalikan virus corona dengan baik hingga mendapatkan pengakuan dunia.
Dia mengatakan pemerintah akan melipatgandakan upayanya dalam memerangi pandemi.
Warga berlari di sebuah taman dekat gedung kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (4/5). Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
Menurutnya saat ini swab tes COVID-19 dilakukan pada orang dengan gejala atau yang berisiko tinggi.
Meski demikian pemerintah tidak akan memberikan layanan secara gratis, namun akan memberikan swab secara berkala kepada guru-guru di sekolah.
“Pemerintah telah menyusun SOP untuk berbagai subsektor termasuk pendidikan, oleh karena itu kepatuhan terhadap SOP penting untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah,” Lanjut Azmi.
ADVERTISEMENT
Hingga Rabu (9/9), Malaysia mencatat jumlah kasus corona sebanyak 9.559 dan 128 kasus kematian.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)