Upaya Turunkan BOR RS di Kudus, Djarum Foundation Beri Tambahan 300 Tempat Tidur

28 Juli 2021 8:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim medis RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, melayani pasien COVID-19. Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Tim medis RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, melayani pasien COVID-19. Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif/Antara
ADVERTISEMENT
Kudus merupakan salah satu daerah yang sempat jadi perhatian nasional di awal lonjakan kasus usai libur panjang Idul Fitri yang terjadi pada awal Juni lalu.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, kasus aktif bertambah dengan sangat cepat yang dipicu oleh penyebaran varian Delta. Ribuan pasien harus menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan dan kasus kematian hingga lebih dari 800 orang. Bahkan, sekitar 358 tenaga kesehatan juga ikut terpapar COVID-19 meski sudah menerima vaksin lengkap.
Situasi yang mencekam itu turut membuat tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di sejumlah rumah sakit terus meningkat. BOR pada saat itu nyaris 100 persen.
Soal terbatasnya tempat tidur pasien COVID-19 kemudian segera mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Salah satunya Djarum Foundation yang kemudian memberikan sebanyak 300 tempat tidur yang disalurkan ke beberapa rumah sakit di Kudus.
Djarum Foundation berikan bantuan APD bagi Tenaga Medis di Kudus. Foto: Dok. Djarum Foundation
"Salah satu upaya untuk mengurangi tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit juga dilakukan oleh Djarum Foundation dengan menyalurkan bantuan berupa Hospital Bed Paramount Bed 3 Crank sebanyak 300 unit ke beberapa rumah sakit di Kudus dan Jawa Tengah. Kehadiran tempat tidur tambahan ini menjadi solusi guna membendung lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit," tertulis dalam keterangan pers, Rabu (28/7).
ADVERTISEMENT
Kini, situasi COVID-19 di kota kretek tersebut sudah berangsur membaik. Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR telah menurun secara drastis. Kabar ini turut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo.
“Tingkat keterisian tepat tidur rumah sakit saat ini menurun menjadi kisaran 15%, dari yang semula nyaris 100% penuh di bulan Juni. Sementara untuk keterisian ruang ICU, menurun hingga kisaran 60% dari total 66 ruangan yang tersedia," tutur Badai.
Kudus sudah tak lagi masuk dalam kategori zona merah. Per Selasa (28/7), Kudus hanya mendapatkan penambahan sebanyak 43 kasus. Ini tentu jauh menurun dibanding pada saat Juni lalu.
"Kami berharap, semakin hari, pasien yang sembuh kian banyak sehingga tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit dapat jauh berkurang lagi,” pungkas Badai.
ADVERTISEMENT