Update Corona RI 13 September: 218.382 Positif, 155.010 Sembuh, 8.723 Meninggal

13 September 2020 15:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf medis Indonesia ikut serta dalam tes massal untuk virus corona COVID-19 di stadion Patriot di Bekasi.
 Foto: AFP/REZAS
zoom-in-whitePerbesar
Staf medis Indonesia ikut serta dalam tes massal untuk virus corona COVID-19 di stadion Patriot di Bekasi. Foto: AFP/REZAS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah kasus positif corona di Indonesia terus mengalami lonjakan. Seperti dikutip dari situs kemenkes.go.id, hingga Minggu (13/9), kasus positif virus corona di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3.636.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah ini, maka total kasus positif corona di Indonesia mencapai 218.382 dari yang sebelumnya 214.746 pada Sabtu (12/9) kemarin. Sementara itu, pasien positif corona yang meninggal bertambah sebanyak 73. Dengan jumlah ini maka total korban meninggal akibat COVID-19 menjadi 8.723 dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 8.650.
Namun, tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan. Hingga hari ini, ada 2.552 pasien corona yang sembuh. Sehingga, total jumlah kesembuhan pasien corona di Indonesia menjadi 155.010, dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 152.458.
Di sisi lain, jumlah kasus suspek hingga hari ini mencapai 97.227. Kemudian, jumlah uji spesimen dalam 24 jam terakhir yaitu 30.100 sampel.
Lonjakan kasus corona di Indonesia membuat sejumlah kepala daerah mulai melakukan pengetatan. Misalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bakal kembali menerapkan PSBB di Jakarta mulai Senin (14/9) besok. Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim sudah lebih dulu menerapkan PSBB pada 7 September lalu.
Infografik: Tangkal Corona di Udara Foto: kumparan
Presiden Jokowi sebelumnya juga menyampaikan bahwa kesehatan menjadi prioritas pemerintah saat ini. Jokowi menyebut, jika kesehatan belum teratasi dengan baik, maka sulit untuk memperbaiki ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai kita urusan kesehatan COVID belum tertangani dengan baik kita sudah men-starter, restart di bidang ekonomi. Ini juga sangat berbahaya," ujar Jokowi (7/9) lalu.
Namun, Jokowi lebih memilih pendekatan pembatasan skala RT/RW dibandingkan PSBB. Hal ini disampaikan Jokowi ketika bertemu dengan sejumlah pimpinan redaksi media.
"Saya ikut mendampingi Presiden kemarin. Beliau menekankan, berdasarkan pengalaman empiris sepanjang menangani pandemi COVID-19. Pembatasan sosial berskala mikro/komunitas lebih efektif menerapkan disiplin protokol kesehatan," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman kepada wartawan, Jumat (11/9).