Update Corona RI 14 November: 463.007 Positif, 388.094 Sembuh, 15.148 Meninggal

14 November 2020 16:27 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Dinas Kesehatan Kota Depok memeriksa suhu pengendara saat melakukan pengecekan COVID-19 dengan sistem "drive thru" di Cimanggis, Depok, Minggu (29/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dinas Kesehatan Kota Depok memeriksa suhu pengendara saat melakukan pengecekan COVID-19 dengan sistem "drive thru" di Cimanggis, Depok, Minggu (29/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Update Corona - Kasus positif virus corona di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Bahkan, pada Jumat (13/11) kemarin, penambahan harian mencapai rekor tertingginya selama 8 bulan pandemi, yakni dengan 5.444 kasus.
ADVERTISEMENT
Per Sabtu (14/11), Kemenkes melaporkan tambahan 5.272 kasus corona baru di Indonesia. Jumlah ini sedikit menurun dari laporan data di hari sebelumnya.
Dengan penambahan ini, maka kini total kasus positif COVID-19 sebanyak 463.007.
Sementara pasien positif virus corona yang meninggal hari ini bertambah sebanyak 111 jiwa, sehingga kini totalnya mencapai 15.148 orang.
Petugas medis menggunakan APD memimpin senam pagi bersama pasien COVID-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (28/9). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Kabar baiknya, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh juga kian bertambah. Per hari ini, dilaporkan 3.000 pasien sembuh dari corona, sehingga totalnya jadi 388.094 orang.
Sementara jumlah kasus suspek hingga hari ini berjumlah 61.975 orang. Lalu, jumlah spesimen yang dites hari ini adalah 41.336 sampel dalam 24 jam terakhir.
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, sebelumnya menjelaskan penambahan harian hari ini yang melonjaknya disebabkan oleh berbagai macam faktor. Mulai dari pemda yang meningkatkan testing hingga mulai munculnya laju infeksi pascalibur panjang akhir Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
"Jika memang angka ini disebabkan oleh laju infeksi baik karena beberapa momentum seperti terjadinya demonstrasi maupun libur panjang, maka hal ini perlu dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah untuk meningkatkan upaya antisipasi kenaikan kasus ke depannya," tutur Wiku.
Infografik Mereka yang Berisiko Tinggi Kena Corona. Foto: kumparan