Update Corona RI 7 Oktober: 315.714 Positif, 240.291 Sembuh, 11.472 Meninggal

7 Oktober 2020 15:21 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis menunjukkan imbauan untuk masyarakat terkait virus corona seusai melaksanakan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4). Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis menunjukkan imbauan untuk masyarakat terkait virus corona seusai melaksanakan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4). Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Update Corona - 7 bulan berlalu pandemi corona di Indonesia belum berakhir. Per Rabu (7/10) ada penambahan kasus positif sebanyak 4.538 orang
ADVERTISEMENT
Sehingga total kasus mencapai 315.714 orang. Jumlah ini menjadi nomor dua di Asia Tenggara.
Data hari ini didapat dari pemeriksaan ke 32.617 orang. Maka positivity rate hari ini adalah 13,9 persen
Sementara itu, pasien positif corona yang meninggal naik sebanyak 98 jiwa. Dengan penambahan ini, maka total pasien meninggal dunia adalah 11.472 orang.
Kemudian jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 naik sebesar 3.854 orang. Dengan jumlah ini, maka jumlah total pasien yang sembuh dari corona yaitu 240.291.
Jadi, kasus aktif corona di Indonesia kini berjumlah 63.951 orang. Sementara itu kasus suspek di Indonesia berjumlah 142.213 orang.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berbicara apa yang sudah dilakukan pemerintah sejauh ini untuk mengatasi pandemi.
ADVERTISEMENT
"Strategi pemerintah sejak awal mencari titik keseimbangan. Sekali lagi mencari titik keseimbangan. Saya tegaskan sekali lagi, kesehatan masyarakat, kesehatan publik, tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan. Ini prioritas," ujar Jokowi dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, dikutip kumparan, Minggu (4/10).
Tapi, kata Jokowi, memprioritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi. Karena jika kita mengorbankan ekonomi sama saja kita mengorbankan kehidupan puluhan juta orang.
"Pemerintah selalu berupaya mencari keseimbangan itu. Tidak perlu sok-sokan melockdown provinsi, melockdown kota, melockdown kabupaten," kata Jokowi.