Update Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182 Hari Keenam

15 Januari 2021 8:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puing Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan awak kapal KN Trisula milik KPLP di serahkan ke Basarnas, Rabu (13/1).  Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Puing Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan awak kapal KN Trisula milik KPLP di serahkan ke Basarnas, Rabu (13/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Operasi SAR gabungan untuk mencari korban Sriwijaya Air SJ 182 telah memasuki hari ke enam. Tim SAR yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas dan beberapa elemen lainya telah berupaya maksimal untuk mengevakuasi korban dari laut.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah rangkuman berita hasil operasi SAR gabungan pada hari ke enam:
Prosesi serah terima jenazah Okky Bisma, korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Div Humas Polri
Basarnas Sudah Kirim 141 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air Jatuh ke RS Polri
Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan hingga Rabu (13/1) tim SAR sudah mengevakuasi 141 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban. Kantong jenazah itu diserahkan ke tim DVI untuk diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati.
"Saya mengupdate data terakhir tentang temuan yang didapatkan oleh tim sampai hari kelima tadi malam. Bahwa temuan berupa jenazah 141 kantong," kata Rasman di JICT, Kamis (14/1).
Selain itu, tim SAR juga telah mengevakuasi banyak puing pesawat baik itu kecil atau besar. Totalnya ada 31 kantong serpihan kecil dan 28 serpihan besar.
Prosesi serah terima jenazah Okky Bisma, korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Div Humas Polri
Jenazah Pramugara Sriwijaya Air SJ 182, Okky Bisma, Diserahkan ke Keluarga
ADVERTISEMENT
Setelah teridentifikasi pada Senin (11/1), jenazah salah satu pramugara pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, diserahkan ke pihak keluarga.
Serah terima jenazah dilakukan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1) pagi.
"Hari ini Kamis (14/1) berkumpul dalam suasana kesedihan dan duka yang mendalam atas gugurnya putra terbaik Sriwijaya Air, saudara Okky Bisma yang merupakan rekan kerja yang bertugas sebagai FA di Sriwijaya Air," ucap Direktur Operasional PT Sriwijaya Air Didi Iswandy di lokasi.
"Dengan diterimanya jenazah almarhum Okky dari pihak RS Polri, selanjutnya dengan ini secara resmi kami serahkan almarhum kepada pihak keluarga yang mewakili. Semoga keterangan pendukung yang diberikan RS Polri dapat diterima dengan baik," tambahnya.
Panglima Koarmada I Laksda Abdul Rasyid. Foto: Koarmada I
Pangkoarmada I: SAR Sriwijaya Air Misi Kemanusiaan, Fokus Utama Pencarian Korban
ADVERTISEMENT
Panglima Koarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid memimpin langsung operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182. Dalam arahannya ia mengingatkan operasi ini sebagai misi kemanusiaan. Pencarian korban tetap yang utama.
"Misi pencarian ini merupakan misi kemanusiaan, pencarian tetap kita fokuskan terhadap korban, apa pun yang kita temui di bawah selalu diupayakan untuk diangkat. Terhadap Voice Cockpit Recorder (VCR) ada tim khusus yang tetap mengupayakan pencarian juga," kata Rasyid dalam keterangannya, Kamis (14/1).
Sejumlah tas berisi bagian tubuh korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Basarnas Putuskan Perpanjang Operasi SAR Sriwijaya Air Setelah Hari Ketujuh
Operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182 memasuki hari keenam. Pencarian korban maupun puing pesawat termasuk CVR black box masih terus dilakukan.
Jika menengok UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, di Pasal 34 tertulis batas maksimal operasi hanya 7 hari. Namun dapat diperpanjang setelah hari ketujuh dengan berbagai pertimbangan.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasional Basarnas Brigjen (Mar) Rasman mengatakan hingga kini tim SAR gabungan masih berpatokan pada 7 hari operasi.
"Operasi pencarian 7 hari, tapi bisa diperpanjang berdasarkan situasi kepentingan. Untuk menghentikan atau diperpanjang, itu kewenangan pemimpin, tentunya melihat situasi di lapangan. Perlu tidak diperpanjang? Atau sudah perlukan dihentikan?" kata Rasman di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1).
Dokter dari tim medis Basarnas melakukan swab antigen di posko SAR Sriwijaya Air SJ 182. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Hasil Swab Banyak yang Reaktif, Basarnas Imbau Prokes Operasi SAR Sriwijaya Air
Basarnas terus mengingatkan kepada para pihak yang terlibat dalam operasi SAR untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya, mereka menemukan sudah ada beberapa pihak yang reaktif corona saat dilakukan swab test antigen.
"Tapi dari yang memeriksakan diri itu, ada petugas, ada media, ada relawan. Ternyata ya ada yang reaktif, banyak yang reaktif," kata Rasman di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1).
ADVERTISEMENT
Rasman mengatakan hasil reaktif itu sudah disampaikan ke pihak terkait untuk ditindak lanjuti.
"Langsung di-swab, kemudian langsung diisolasi, kan prosedurnya begitu. Tidak boleh lagi berkeliaran di sini. Langsung diisolasi, tidak boleh berkegiatan lagi di sini," kata Rasman.
Direktur Operasional Basarnas Brigjen (Mar) Rasman di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Kapal Basarnas Serahkan 36 Kantong Jenazah di Hari Keenam Operasi SAR Sriwijaya
KN SAR Karna milik Basarnas membawa 36 kantong berisi bagian tubuh korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.
Kapal itu merapat ke posko evakuasi di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara pukul 16.45 WIB. Tim SAR kemudian menurunkan temuan itu dari kapal ke tempat pemeriksaan.
Tidak hanya kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban. Para penyelam Basarnas juga mengevakuasi satu kantong yang berisi puing pesawat.
ADVERTISEMENT
"Saya kapten Kapal Karna menyampaikan, kami menerima 36 kantong berisi bagian tubuh dan satu kantong berisi serpihan. Selanjutnya akan kami serahkan ke SMC (SAR Mission Coordinator)" kata Kapten KN SAR Karna, Sinaga, Kamis (14/1).