news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Update Perusakan Polsek Ciracas: Motif hingga Alur Penyerangan

4 September 2020 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Area parkir mobil di Markas Kepolisian Sektor Ciracas, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, terbakar pada Sabtu (29/8) sekitar pukul 02.00 WIB. Foto: Instagram @irfanilyasaa
zoom-in-whitePerbesar
Area parkir mobil di Markas Kepolisian Sektor Ciracas, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, terbakar pada Sabtu (29/8) sekitar pukul 02.00 WIB. Foto: Instagram @irfanilyasaa
ADVERTISEMENT
TNI AD masih terus mengusut peristiwa penyerangan di Polsek Ciracas yang terjadi pada 29 Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
Penyerangan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI itu berawal dari berita bohong yang disebarkan Prada Muharman Ilham bahwa dia mengalami luka karena dikeroyok.
Padahal, dia mengalami kecelakaan tunggal. Hal itu juga sudah dibuktikan dengan hasil penyelidikan bersama dengan polisi.
Komandan Puspom TNI AD Letjen Dodik Wijanarko mengatakan, sudah ada 50 orang anggota TNI AD yang diperiksa terkait kejadian itu. Dari pemeriksaan, diketahui ada empat motif mereka menyerang Polsek Ciracas.
"Dari hasil pemeriksaan sementara kami menyimpulkan motif perbuatan para tersangka sebagai berikut, satu melakukan pembalasan terhadap pengeroyokan yang dilakukan terhadap Prada MI, meskipun kenyataanya dari hasil lidik Prada MI menyampaikan berita bohong," kata Dodik.
"Dua merasa tidak puas dan tidak percaya atas keterangan dari pihak polsek, bahwa Prada MI mengalami kecelakaan tunggal," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Motif ketiga, Dodik menuturkan, mereka bergerak atas dasar jiwa korsa terhadap Prada MI. Padahal, mereka belum tahu kebenaran kabar yang disampaikan Prada MI.
"Keempat, melampiaskan karena sudah terprovokasi oleh berita bohong yang berkembang di antara mereka," ucap Dodik.
Kondisi mobil yang rusak akibat penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto

Tersangka Penyerang Polsek Ciracas Kini Sudah 29 Orang

Dodik menuturkan, dari 50 orang yang sudah diperiksa, 29 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka berasal dari satuan berbeda-beda.
"Yang sudah dinaikkan statusnya sebagai tersangka dan diajukan penahanan sudah 29 personel," kata dia.
Penyidik juga masih menggali keterangan dari 21 personel lainnya. Mereka statusnya masih terperiksa sehingga belum diizinkan pulang.
"Satu orang dikembalikan karena statusnya murni saksi," ucap Dodik.
Letjen TNI Dodik Wijanarko. Foto: Instagram/@puspom-tni-ad
Puspom TNI AD juga mengungkapkan soal aksi penembakan yang dilakukan para pelaku. Sementara, penembakan berasal dari senjata airsoft gun.
ADVERTISEMENT
"Penembakan dengan pistol airsoft gun," kata Dodik.
Dodik menjelaskan, sejumlah kerusakan sudah dicatat dengan baik. Hal ini berkaitan dengan perintah KSAD Jenderal Andika Perkasa yang meminta para tersangka mengganti semua kerusakan yang ditimbulkan.
"Akibat perbuatan beberapa kelompok oknum TNI yang gerak dari Arundina ke Ciracas, ada perusakan kaca-kaca mobil, sepeda motor, etalase warung, gerobak, kaca SPBU, kaca showroom, penganiayaan terhadap masyarakat, perampasan dan perusakan handphone," tutur dia.
Ilustrasi BNN. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

TNI AD Serahkan Urine Tersangka Penyerangan Polsek Ciracas ke BNN

Dodik memastikan TNI AD juga mendalami adanya dugaan pengaruh narkoba terhadap para tersangka dalam kasus itu. Tes urine dilakukan kepada Prada MI dan tersangka lainnya.
Dalam kasus itu, TNI AD bekerja sama dengan BNN untuk mengungkap penggunaan narkoba oleh Prada MI dan tersangka lainnya. Namun hasilnya belum keluar.
ADVERTISEMENT
"Atas dugaan penggunaan narkoba Prada MI telah dilakukan upaya sampel urine, darah, dan sampel rambut yang semuanya sudah diserahkan Labfor BNN yang ada di Lido, saat ini kami penyidik POMAD sedang menunggu hasil pengecekan laboratorium," ungkap Dodik.
Dodik mengatakan, Prada MI yang merupakan anggota Direktorat Hukum TNI AD masih menjalani perawatan di RS Ridwan Maureksa Kodam Jaya Kamar Asoka Lantai 4.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Foto: Peloporwiratama

Pangdam Jaya Pastikan TNI-Polri Solid

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memastikan saat penyerangan di Polsek Ciracas berlangsung, TNI dan Polri tidak terlibat bentrokan.
Anggota TNI AD pelaku perusakan langsung menyasar ke barang-barang dan tak ada perlawanan dari anggota Polsek Ciracas.
"Sebetulnya pas kerusuhan kemarin itu tidak ada bentrok, yang kemarin dirusak itu sebagai dampak dari kerusuhan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap informasi yang salah," kata Dudung.
Foto bersama peserta Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/1/2020). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dudung menjelaskan, sebagian korban merupakan warga sipil yang diserang oleh para oknum. Para oknum itu terlanjur emosi mendengar kabar tidak benar yang beredar.
ADVERTISEMENT
Sementara dua anggota Polri yang jadi korban, yakni Bripka T dan Bripda B kebetulan saat itu mereka tengah patroli dan melintas di jalan yang sedang dilalui para oknum TNI.
Ia juga menjelaskan, saat para oknum TNI ini tiba di Polsek Ciracas dan Pasar Rebo, tidak ada perlawanan dari pihak Polri meski yang diserang adalah markas mereka.
Dudung pun memastikan, bahwa TNI dan Polri masih solid di wilayah Jakarta ini.
"Yang perlu kami garis bawahi, TNI-Polri masih solid," ucap dia.
Komandan Puspom TNI Mayjen TNI Eddy Rate Muis memberikan keterangan pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Sabtu (29/8). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO

8 Oknum TNI AU dan TNI AL Ikut Serang Polsek Ciracas

ADVERTISEMENT
Danpuspom TNI, Mayor Jenderal TNI Eddy Rate Muis, mengatakan ada 8 oknum TNI di luar TNI AD yang terlibat dalam penyerangan Polsek Ciracas.
ADVERTISEMENT
"Berkaitan dengan penyelidikan dan penyidikan, Puspom dan Puspomad, ditemukan indikasi tidak hanya Matra AD, ditemukan indikasi dari matra lain, sampai saat ini baru ditemukan 8, dan terus akan kita kembangkan," ucap Eddy.
Dia menjelaskan, tambahan 8 oknum yang kemungkinan terlibat ini didapat dari keterangan saksi dan pemeriksaan dari alat komunikasi 29 oknum TNI AD yang sudah jadi tersangka. Secara rinci, 8 orang ini adalah oknum prajurit dari TNI AL dan TNI AU.
"Ini keterangan dari saksi dan terduga mereka sebutkan nama-nama terus ada juga di dalam foto sebagian prajurit ini terpampang, jadi baru sebatas 8 orang ini ada di sekitar TKP, keterlibatannya gimana kita tunggu. Komposisinya, data yang masuk ada 1 orang dari oknum TNI AU, dan 7 orang oknum TNI AL," kata Eddy.
ADVERTISEMENT
Puspom akan memanggil kesatuan dari oknum yang terlibat ini. Secepatnya mereka akan memeriksa anggota yang terindikasi kuat terlibat penyerangan.
Komandan Puspom TNI Mayjen TNI Eddy Rate Muis (kanan) bersama Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi (kiri) memberikan keterangan pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Sabtu (29/8). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO

Pomdam Jaya Terima 91 Laporan Korban Penyerangan Polsek Ciracas

Pomdam Jaya masih membuka posko pengaduan bagi warga yang merasa menjadi korban dari penyerangan di Mapolsek Ciracas. Sejauh ini, mereka sudah menerima sekitar 91 laporan, tapi tidak semuanya akurat.
"Dari posko pengaduan, kami dapat mendapat banyak masukan total tercatat dari posko ada 91 laporan masuk, yang valid dan mendukung rekan-rekan penyidik ada sekitar 41," kata Komandan Pomdam Jaya Kolonel CPM Yogaswara.
Dari laporan yang valid tersebut, Pomdam bisa memetakan alur pergerakan para oknum TNI. Mulai bergerak dari Arundina, pelemparan ke Polsek Pasar Rebo hingga Polsek Ciracas.
KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono saat menjenguk korban kerusuhan Polsek Ciracas. Foto: Dok. Polri

3 Korban Perusakan Polsek Ciracas Alami Luka Gotri hingga Retina Sobek

RSPAD Gatot Soebroto juga melaporkan perkembangan 3 korban penyerangan Polsek Ciracas. Mereka masih merawat 3 korban, yakni 1 orang sipil dan 2 orang anggota Polri.
ADVERTISEMENT
Warga sipil yang menjadi korban yakni M, mengalami luka akibat tembakan airsoft gun di tubuhnya. Pihak RSPAD menemukan 2 buah gotri di tubuhnya. Kondisinya pun kini berangsur membaik.
"Ditemukan 2 gotri di tubuhnya kemudian barusan kami terima, dan sudah asesmen. Jadi kami lakukan pengecekan thorax, rontgen, foto CT Scan kepala dan tidak ada tanda berat maupun kelainan di kepala, kondisinya baik, melakukan operasi yang baik tinggal menunggu perawatan dan mengangkat jahitan pada hari ke-7 setelah operasi," kata Kepala RSPAD Letjen TNI Dwi Hasto
Sedangkan dua orang polisi, yakni Bripka T dan Bripda D, juga sudah dirawat di RSPAD usai menjalani operasi di RS Polri Kramat Jati.
Suasana depan RSPAD Gatot Soebroto Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam pemeriksaan itu, ditemukan 2 buah butiran logam sebesar gotri di bagian maksilarus atau rongga pipi kanan dan di bagian bawah kanan matanya. Pengangkatan logam terebut sudah dilakukan pagi ini.
ADVERTISEMENT
Bripka T sendiri mengalami ablasio retina. Yakni terlepasnya lapisan retina pada bagian matanya.
"Kemarin sudah dilakukan operasi di retinanya. Jadi ditempelkan lagi ada robekan di lapisan retinanya juga, termasuk kerusakan di maksilanya, ada pendarahan di area keloid dan retinanya," kata Dwi.
Mengenai ancaman kebutaan Bripka T, Dwi belum bisa menjelaskannya. Sebab, korban baru di operasi pagi ini.
Sementara Bripda D, dipindahkan ke RSPAD pada tanggal 1 September. Sebelum dirujuk ke RSPAD, Bripda D sempat menjalani operasi di RS Polri Kramat Jati. Ia mengalami rapture di pembuluh darah bagian kanan.
Namun, saat pengecekan di bagian thorax kiri, RSPAD menemukan ada pengabutan di 2/3 bagian atas paru-paru kiri milik Bripda D. Dokter RSPAD mendiagnosis, ada penggumpalan darah yang menutup saluran pernapasan.
Penampakan gerombolan penyerang Mapolsek Ciracas. Foto: Dok. Istimewa

Alur Penyerangan Polsek Ciracas: Berkumpul di Arundina, Berakhir di Cafe Domas

Berdasarkan laporan sementara, diketahui alur pergerakan para tersangka hingga penyerangan di Polsek Ciracas berakhir.
ADVERTISEMENT
Dari keterangan para saksi dan laporan yang masuk, para penyerang ini berkumpul di Arundina, Cibubur, Jakarta Timur. Para pelapor tercatat dengan nomor laporan 25, 26, dan 27.
"Pelapor nomor 25, nomor 26, 27 ini di Arundina melaporkan kerusakan," kata Yogaswara.
Mereka kemudian bergerak ke arah Polsek Pasar Rebo. Di persimpangan lampu merah Cibubur, para pelaku kembali merusak barang-barang milik warga.
"Kami lacak timbul di 01.00 WIB ada pelapor nomor 22, 24, 35. Kemudian ada pelapor nomor 3 (01.00) dan 6 (00.30)," ucap Yogaswara.
Sejumlah anggota Brimob berjaga setelah penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
Rombongan lalu bergerak ke arah Ciracas. Mereka juga merusak Polsek Pasar Rebo, dan tercatat dalam laporan 01 dan 02.
Puncaknya, pada pukul 02.15 WIB, mereka menyerang Polsek Ciracas. Berbagai benda yang ada di Polsek Ciracas dirusak, mulai kaca polsek hingga mobil Wakapolsek Ciracas. Aksi itu terekam dalam kamera CCTV.
ADVERTISEMENT
Dari Mapolsek Ciracas, mereka kemudian bergerak lagi ke arah TMII, tepatnya di Cafe Domas.
"Ada pelaporan pemukulan di Cafe Domas, total dari 19 satuan ini akan terus bertambah. Satuan akan dipanggil jika terlibat," kata Yogaswara.
Satu unit mobil minibus milik warga sipil dirusak oleh sekelompok orang tidak dikenal di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020). Foto: Andi Firdaus/Antara

Korban Perusakan Polsek Ciracas 90 Orang, Kerugian Rp 388 Juta

ADVERTISEMENT
Dudung Abdurrachman mengatakan, sementara nilai kerugian akibat penyerangan Polsek Ciracas mencapai Rp 388 juta.
Kerugian materiil yang berhasil dihimpun, yakni gerobak rusak, kaca pecah, motor dan mobil dirusak hingga dibakar. Semua kerusakan yang bisa diperbaiki langsung diperbaiki.
"Ada motor yang terbakar dan memang sulit diperbaiki ini langsung diganti beli motor baru. Begitu juga kendaraan bermotor dan mobil langsung dibawa ke bengkel paling bagus di Jakarta, agar diperbaiki yang paling baik," kata dia.
ADVERTISEMENT
Terkait korban dari warga sipil, sejauh ini total ada 90 orang. Dari jumlah itu, 16 orang yang mengalami penganiayaan, 83 orang yang mengalami kerusakan materiil, dan 9 orang mengalami penganiayaan secara materiil, dan fisik.
"Biaya perbaikan itu diberi santunan baik dari yang rusak materiil maupun yang fisik. Yang fisik kami mulai dari yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit sampai transportasinya kami hitung," ucap dia.
"Dan biaya rumah sakit kami hitung, begitu juga trauma dan perasaan kita beri santunan yang cukup besar," tambahnya.
Dari hasil penghitungan data sementara hingga 2 September, total kerugian akibat rangkaian penyerangan ke Polsek Ciracas mencapai Rp 388.596.000. Biaya ini sementara ditalangi TNI AD sebelum nantinya para prajurit yang jadi tersangka membayar kerugian dari gaji mereka dan mekanisme lain.
ADVERTISEMENT