Update RSDC Wisma Atlet: 6.254 Pasien Corona Dirawat, BOR Sudah 80%

15 Juli 2021 18:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di RSDC, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di RSDC, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran kini khusus menangani pasien corona gejala sedang hingga berat. Sementara pasien gejala ringan dialihkan ke tempat isolasi seperti Rusun Nagrak.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, jumlah pasien corona yang dirawat di RSDC Wisma Atlet terus bertambah. Data terkini, ada 6.254 pasien dengan bed occupancy rate (BOR) mencapai 80 persen, melebihi aturan WHO.
"Untuk saat ini di Wisma Atlet itu adalah, sekitar hari ini, tadi sudah disampaikan oleh Bang Boy bahwa kita ada di 6.254 pasien atau ini kira-kira 79 persen sampai 80 persen," ujar Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Kolonel dr. Mintoro Sumego, saat konferensi pers, Kamis (15/7).
"Kalau WHO sendiri membatasi seharusnya hunian itu sekitar 60 persen. Dalam arti untuk kita prepare untuk semua kegiatan di sini," imbuhnya.
Suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (14/6/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Meski demikian, Mintoro memastikan RSDC Wisma Atlet akan terus berupaya memberi pelayanan kepada pasien corona sebaik-baiknya sesuai instruksi Presiden Jokowi
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, penanganan hilir pandemi corona dengan mempersiapkan dan menambah kapasitas faskes bisa berjalan lancar asalkan penanganan di hulu juga dipersiapkan secara baik.
"Jadi kitalah (RSDC Wisma Atlet) yang kebagian di hilirnya jadi mungkin kesannya juga seberapa mampu fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah untuk isolasi mandiri atau pun karantina, kalau memang hulunya tidak dikelola dengan baik maka hilir akan kelabakan juga," ujarnya.
Petugas memeriksa berkas pasien COVID-19 saat tiba di IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Menurutnya, beban penanganan di hilir bisa berkurang jika penanganan di hulu maksimal. "Seberapa pun fasilitas kesehatan yang disiapkan di hilir kalau hulunya belum terlaksana dengan baik maka di hilir tidak akan bisa menampung sebanyak apa pun," pungkasnya.
Saat ini, pemerintah terus mengupayakan penambahan kapasitas bed rumah sakit rujukan COVID-19. Selain itu juga menambah tempat isolasi dengan mengalihfungsikan bangunan dan kantor pemerintah, seperti Asrama Haji Pondok Gede, Rusun Nagrak, hingga Rusun Pasar Rumput.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi sudah memerintahkan agar setiap kementerian dan lembaga menyiapkan tempat isolasi pasien corona.