Usai Debat Perdana, Bobby dan Akhyar Saling Sindir: Soal Sampah hingga UMKM

7 November 2020 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan Nasution - Aulia Rachman dan Akhyar- Salman usai debat perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Medan, Sabtu (7/11). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Nasution - Aulia Rachman dan Akhyar- Salman usai debat perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Medan, Sabtu (7/11). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Debat Pilwalkot Medan pertama, yang digelar di Hotel Grand Mercure Medan, Sabtu (7/11) berakhir. Usai debat ke 2 Paslon Akhyar Nasution-Salman Al Farisi dan Bobby Nasution-Aulia Rachman optimistis visi dan misinya diterima masyarakat. Mereka pun saling sindir.
ADVERTISEMENT
Pasangan nomor urut 1 Akhyar-Salman, usai debat mengatakan debat berjalan dengan baik dan mereka yakin masyarakat akan memilih mereka.
“Kami meyakini seluruh warga Kota Medan memahami dan dapat menyerap apa yang telah kami sampaikan dan dapat menilai apa yang kami sampaikan dan ini menambah keyakinan kami, seluruh warga Kota Medan akan menjatuhkan pilihan kepada Akhyar dan Salman, pada 9 Desember nanti,” ujar Akhyar usai debat.
Pasangan Akhyar- Salman usai debat perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Medan, Sabtu (7/11). Foto: Dok. Istimewa
Akhyar juga mengomentari kritikan dari Paslon nomor 2 Bobby-Aulia mengenai persoalan sampah, saat Medan dinobatkan sebagai salah satu kota terjorok saat perebutan piala Adipura 2019
“Saya kira hal yang memang faktualnya yang telah kami kerjakan akan kami selesaikan, seperti masalah sampah. Itu memang TPA (tempat pembuangan akhir), kita sudah puluhan tahun dengan metode open dumping, sementara penilaian kementerian lingkungan hidup, dalam penilaian Adipura setiap tahun berbeda beda,” ujar Akhyar
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, kata Akhyar, kriteria penilaiannya menggunakan sistem Sanitari landfill.
Pasangan Bobby Nasution - Aulia Rachman usai debat perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Medan, Sabtu (7/11). Foto: Dok. Istimewa
“Jadi sudah dilarang sebenarnya. Tapi memang pada faktanya, (sulit) kita melakukan sanitary landfill di tengah sampah yang sudah menggunung, itu juga tidak gampang itu,” ujar Akhyar
Akhyar juga mengomentari pandangan Bobby Nasution yang menyebut sektor UMKM di Medan tidak menerapkan sistem digitalisasi.
“Digitalisasi bagi pelaku ekonomi kecil menengah bukan barang baru. Orang berjualan kue sudah online, sistem seperti saya sampaikan tadi tukang jahit kita sudah memasarkan produk kita digital,” ujarnya
“Artinya kalau ada yang mengatakan digital di Kota Medan tidak ada, dia tidak kenal denga Kota Medan itu sendiri. Dia tidak kenal dengan Kota Medan sehinga mengarang ngarang gitu,” tandasnya.
Pasangan Bobby Nasution - Aulia Rachman usai debat perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Medan, Sabtu (7/11). Foto: Dok. Istimewa
Optimisme serupa juga disampaikan Paslon nomor urut 2 Bobby Nasution Aulia Rachman. Mereka berharap masyarakat merespons baik visi-misinya dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Mudah mudahan debat hari ini. Debat pertama bisa membuka pikiran masyarakat Kota Medan melihat apa yang kami lakukan ke depannya,” ujar Bobby usia debat
Di debat yang berlangsung 2 jam, Bobby mengaku pihaknya tidak menyerang Akhyar lewat berbagai keburukan Kota Medan. Dia hanya menyampaikan keluhan masyarakat selama dia turun kampanye.
“Saya dan Aulia Rahman langsung turun ke masyarakat. Ini lah yang hari ini menjadi visi-misi. Kami buat dari apa yang kami dengar dari masyarakat dan yang akan kami buat juga menjawab apa yang selama ini masyarakat keluhkan pada kami berdua,” tandasnya.
Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution sebelum debat perdana. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Bobby juga menilai bahwa di Kota Medan ini dibutuhkan kebijakan turunan dari pemerintah pusat untuk mensejahterakan masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
"Bagimana hari ini kebijakan dari pusat seperti BPJS, PKH, KIS hari ini sudah ada. Medan harus punya produk turunan (dan) juga kebijakan turunan. Harus ada itu, untuk mem back up kalau ada yang kurang tercover semuanya,” ujar Bobby.
Untuk mem-back up produk turunan itu,timnya kata Bobby sudah menyiapkan program UMKM.
“Kami akan tegaskan satu kelurahan satu UMKM, satu sentra bisnis (jadi) ada 2001 star up yang akan kami bangun, itu melihat jumlah lingkungan yang da di Kota Medan,”tandasnya.
Pada saat debat tadi Bobby juga menerangkan point besar, untuk mensejahterakan Kota Medan, yakni serang pemimpin harus amanah dan tidak ingkar janji
“Lalu juga bagaimana sistem birokrasi bisa transparan. Tidak ada korupsi tidak, ada pungli masyarakat,” ujar Bobby.
ADVERTISEMENT