Usai Dicopot dari Militer, Tentara Transgender Korsel Ditemukan Tewas

4 Maret 2021 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Korea Selatan Byun Hee-soo menangis saat konferensi pers di Pusat Hak Asasi Manusia Militer di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (22/1). Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Korea Selatan Byun Hee-soo menangis saat konferensi pers di Pusat Hak Asasi Manusia Militer di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (22/1). Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
ADVERTISEMENT
Prajurit transgender pertama Korea Selatan ditemukan tewas di rumahnya setelah dicopot paksa dari dinas militer. Dia dipecat karena menjalani operasi pergantian kelamin.
ADVERTISEMENT
Mengutip Independent, prajurit itu bernama Byun Hee-soo (23). Layanan darurat menemukan Byun di rumahnya, di pusat kota Cheongju pada Rabu (2/3).
Penemuan jasadnya terjadi setelah penasihat kesehatan mental Byun memberi tahu polisi bahwa ia tidak dapat dihubungi sejak 28 Februari.
Hingga kini, masih belum diketahui penyebab dari kematiannya.
Byun diberhentikan oleh militer Korea Selatan pada Januari 2020.
Kementerian pertahanan Korea Selatan mengklasifikasikan berdasarkan undang-undang yang berlaku, bahwa kehilangan alat kelamin merupakan sebuah cacat fisik.
Sebelumnya, para aktivis hak transgender mengajukan gugatan terhadap keputusan militer supaya memberi Byun kesempatan untuk melanjutkan layanannya sebagai perempuan. Sidang pertama untuk gugatan tersebut dijadwalkan pada bulan depan.
Tentara Korea Selatan Byun Hee-soo menangis sambil memberi hormat saat konferensi pers di Pusat Hak Asasi Manusia Militer di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (22/1). Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Kematian Byun memicu protes di media sosial, terutama di antara orang-orang dan aktivis LGBT. Mereka menyebut pemerintah tidak mengakui seorang individu transgender.
ADVERTISEMENT
“Ini sangat menyedihkan. Korea adalah ekonomi terbesar ke-10 di dunia, tetapi penerimaan LGBTQ sangat rendah. Semoga keberanian Byun Hee-soo tidak sia-sia, ” ujar seorang pengguna Twitter.
Amnesty International Korea Selatan juga menyesali kematian Byun. Mereka menyebut bahwa Byun telah menunjukkan keberanian untuk dunia yang bebas dari diskriminasi dan kebencian. Amnesty juga mengatakan bahwa mereka menentang transfobia.
Semasa hidup Byun pernah berkata melayani negara adalah impian masa kecilnya. Saat dipecat, Byun pernah memohon agar ia diizinkan untuk bertugas di militer.
"Saya adalah seorang tentara Republik Korea. Mengesampingkan identitas seksual saya, saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa saya bisa menjadi salah satu tentara hebat yang membela negara ini, tolong beri saya kesempatan itu." kata Byun.
ADVERTISEMENT
Usai kematian Byun, Kementerian Pertahanan belum mau berkomentar banyak dan hanya menyampaikan ucapan duka.
Tentara Korea Selatan Byun Hee-soo setelah konferensi pers di Pusat Hak Asasi Manusia Militer di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (22/1). Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
"Kami menyampaikan belasungkawa atas kematian yang disesalkan dari mantan sersan staf Byun Hee-soo," kata Kolonel Moon Hong-sik, juru bicara Kementerian Pertahanan.
Kini persoalan Byun dengan militer memicu perdebatan di negara itu atas perlakuan terhadap orang-orang dari komunitas LGBTQ.