Usai Diskusi Joe Biden-Emmanuel Macron, Dubes Prancis Akan Kembali ke AS

23 September 2021 16:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden berbicara saat Sidang Majelis Umum PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (21/9/2021). Foto: Kevin Lamarque/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden berbicara saat Sidang Majelis Umum PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (21/9/2021). Foto: Kevin Lamarque/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berdiskusi lewat sambungan telepon pada Rabu (22/9). Perbincangan tersebut bertujuan untuk meredakan ketegangan antara kedua negara akibat isu perjanjian kapal selam nuklir Australia.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan gabungan AS dan Prancis, diskusi telepon selama 30 menit itu menelurkan hasil yang cukup baik.
Salah satunya adalah akan kembalinya duta Besar Prancis untuk AS ke Washington setelah sempat ditarik pada pekan lalu.
Hubungan kedua negara menjadi keruh setelah Prancis menuduh AS menusuknya dari belakang, ketika Australia membatalkan kontrak pembelian kapal selam dari Prancis senilai 40 miliar USD (Rp 568 triliun).
Pembatalan itu dilakukan usai pembentukan kemitraan AUKUS yang memungkinkan Australia mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi dari AS dan Inggris.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara mengenai pembenuhan seorang guru di Conflans Sainte-Honorine, barat laut Paris. Foto: Abdulmonam Eassa, Pool via AP
Kemurkaan Prancis menyebabkan Macron memanggil Dubesnya dari Washington dan Canberra.
Perbincangan antara Biden dan Macron juga menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan konsultasi, demi membangun kembali kepercayaan antara kedua negara. Biden dan Macron dijadwalkan bertemu di Eropa pada akhir Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Washington juga berkomitmen untuk meningkatkan dukungan operasi kontra-terorisme di Sahel (wilayah transisi di Afrika, antara Gurun Sahara dan Sudan). Dengan ini, AS akan melanjutkan dukungan logistik dan bukan mengerahkan pasukan AS.
“Kedua pemimpin negara setuju bahwa situasi ini dapat diperbaiki dengan konsultasi terbuka di antara sekutu-sekutu, perihal isu kepentingan strategis bagi Prancis dan mitra-mitra Eropa kami,” ujar keterangan gabungan itu, dikutip dari Reuters.
“Presiden Biden mengungkapkan komitmen berkelanjutan mengenai hal tersebut,” lanjutnya.
Infografik Aliansi AUKUS di Indo-Pasifik. Foto: kumparan
Sementara, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menyebut perbincangan Biden dan Macron sebagai 'diskusi yang ramah'.
“Presiden telah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Prancis, di mana mereka setuju untuk bertemu pada bulan Oktober dan melanjutkan konsultasi, serta bekerja sama di berbagai isu,” kata Psaki.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Biden dan Macron, Menteri Luar Negeri kedua negara juga sempat berbincang di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada Rabu (22/9).
Menurut seorang pejabat senior Kemlu AS, Menlu Antony Blinken dan Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian, interaksi keduanya terbilang baik. Bahkan, keduanya diperkirakan akan melakukan pertemuan bilateral pada Kamis (23/9) waktu New York.
Pejabat itu menambahkan, AS sangat menyambut keterlibatan Prancis dan Uni Eropa di kawasan Indo-Pasifik.