Usai Ribut dengan Australia, Prancis Ingin Perkuat Kerja Sama dengan RI

24 November 2021 0:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Prancis,Jean-Yves Le Drian  Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Prancis,Jean-Yves Le Drian Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Prancis berniat untuk mempererat hubungannya di kawasan Indo-Pasifik. Untuk mencapai tujuan ini, salah satu langkah yang diambil adalah dengan memperkuat kerja samanya dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengunjungi Indonesia selama dua hari, sejak Selasa (23/11) hingga Rabu (24/11).
“Kunjungan ini adalah untuk menegaskan kembali komitmen Prancis ke Indo-Pasifik, dan untuk mengintensifkan hubungannya dengan Indonesia,” ujar seorang diplomat Prancis pada Selasa (23/11), sebagaimana dikutip dari Reuters.
Keinginan Prancis untuk memperkuat hubungan dengan RI disebut sebagai salah satu upaya untuk memantapkan kembali komitmen Prancis terhadap kawasan.
Hal ini disebabkan Australia membatalkan perjanjian pembelian kapal selam Prancis, usai Canberra mengumumkan kemitraan terbarunya dengan Amerika Serikat dan Inggris, bernama AUKUS.
Dengan adanya AUKUS, Australia dapat membangun kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi dari AS dan Inggris. Pembatalan kontrak pada September lalu itu membuat Prancis murka. Mereka menuduh Australia menusuknya dari belakang.
ADVERTISEMENT
Perjanjian kapal selam antara Prancis dengan Australia itu dimulai pada 2016 lalu. Kontrak keduanya dianggap sebagai landasan dari kebijakan Indo-Pasifik Prancis.
Oleh karenanya, sejak Prancis “kehilangan” kerja samanya dengan Australia, Paris terus mencoba memperkuat hubungan dengan kawasan Indo-Pasifik.
Kapal selam bertenaga nuklir Prancis baru "Suffren" di Cherbourg, Prancis. Foto: Ludovic Marin / Pool via AP
Salah satunya dengan melakukan pertemuan tingkat tinggi, mulai dari Jepang, India, hingga Vietnam. Dan kini Indonesia.
“Prancis tengah menggalakkan hubungan dengan kawasan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia, dalam rangka mengkompensasi kehilangan Australia,” ujar seorang diplomat Indo-Pasifik yang tidak disebutkan namanya.
Salah satu kunci dari mengembangkan kemitraan Prancis-Indonesia adalah dengan kerja sama militer.
Reuters melaporkan, Indonesia ingin meningkatkan kemampuan pertahanannya. Ini meliputi kemungkinan pembelian kapal selam, pesawat tempur, dan kapal tempur.
Dalam beberapa bulan terakhir, Prancis telah melakukan negosiasi dengan Pemerintah RI atas pembelian 36 pesawat tempur Rafale. Letter of Intent, atau surat komitmen awal, sudah ditandatangani pada Juni lalu. Namun, perjanjian kemungkinan tidak akan tercapai sebelum akhir tahun ini akibat masalah-masalah pendanaan.
ADVERTISEMENT
Prancis mengunggah video selama dua menit yang mengumumkan lawatan Le Drian ke Indonesia, yang menekankan strategi Indo-Pasifik Prancis dengan menyebutkan nama-nama negara kawasan lainnya.
Amarah Prancis tampak dalam video ini. Australia, yang secara teknis masuk ke kawasan Indo-Pasifik, tidak disebut oleh Le Drian.