Usai Tarik Mundur Pasukan dari Pulau Ular, Rusia Serang Odessa

1 Juli 2022 9:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penduduk setempat membawa karung berisi pasir dari pantai Sobachyy, untuk memperkuat pertahanan kota, di Odessa, Ukraina, Senin (14/3/2022). Foto: Nacho Doce/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Penduduk setempat membawa karung berisi pasir dari pantai Sobachyy, untuk memperkuat pertahanan kota, di Odessa, Ukraina, Senin (14/3/2022). Foto: Nacho Doce/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serangan rudal Rusia dilaporkan menghantam sebelah selatan kota pelabuhan Odessa. Peristiwa pada Jumat (1/7) ini berlangsung usai Rusia menarik pasukan dari Pulau Ular.
ADVERTISEMENT
Odessa adalah kota terpadat ketiga di Ukraina. Letak kota ini sangat strategis karena menjadi pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.
Menurut keterangan pejabat lokal di Ukraina, laporan awal yang diterima menunjukkan korban jiwa serangan mencapai enam orang. Setelah diinvestigasi lebih dalam, estimasi korban bertambah.
Penduduk setempat membawa karung berisi pasir dari pantai Sobachyy, untuk memperkuat pertahanan kota, di Odessa, Ukraina, Senin (14/3/2022). Foto: Nacho Doce/REUTERS
"Jumlah korban jiwa akibat serangan ke apartemen beberapa lantai itu kini naik menjadi 10," ucap jubir pemerintahan lokal Odesa, Serhiy Bratchuk, seperti dikutip dari Reuters.
Serangan Rusia kali ini begitu mengejutkan bagi Ukraina. Sebab, Rusia melakukannya selang beberapa saat mengumumkan penarikan pasukan dari Pulau Ular.
Rusia dalam pernyataannya menegaskan, penarikan pasukan adalah bukti dari niat baik demi mewujudkan pembukaan koridor kemanusiaan.
Negeri Beruang Merah bahkan sempat menegaskan, penarikan pasukan dapat melancarkan pengiriman pangan Ukraina lewat jalur Laut Hitam.
Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Istana Maryinsky, Kiev, Ukraina, pada Rabu, (29/6/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Pernyataan berbeda disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia mengeklaim mundurnya pasukan Rusia adalah buah dari serangan demi serangan militer Ukraina.
ADVERTISEMENT
Zelensky bahkan menyebut, Ukraina menciptakan kemenangan strategis di Pulau Ular.
"Ini belum berarti kami sudah mendapat jaminan keamanan. Ini bukan pula berarti musuh tidak akan kembali," ujar Zelensky lewat rekaman video.
"Tapi ini akan membuat aksi mereka sangat terbatas. Sedikit demi sedikit kami akan mendorong mereka keluar dari laut, darat, dan udara," sambung dia.