Usai Tes Psikologi Pilwalkot Medan, Akhyar Tenang dan Bobby Banyak Ketawa

8 September 2020 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bobby Nasution saat mengikuti test psikologi di Hotel Santika Medan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bobby Nasution saat mengikuti test psikologi di Hotel Santika Medan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebanyak 110 pasangan bakal pasangan calon (Bapaslon) kepala daerah di Sumatera Utara mengikuti test psikologi yang diadakan KPU Sumut di Hotel Santika Medan, Selasa (8/9).
ADVERTISEMENT
Termasuk pasangan calon kepala daerah yang bertarung di Pilwalkot Medan, Bobby Nasution-Aulia Rachman dan Akhyar Nasution- Salman Al-Farisi.
Kedua pasangan ini sempat bertegur sapa saat berjumpa di hotel, sebelum akhirnya mengikuti test psikologi di ruangan yang sama. Usai tes, Akhyar Nasution yang diwawancarai, mengaku bisa mengikuti test psikologi dengan tenang.
“Prosesnya tadi berjalan tenang lancar dan terikuti semuanya. Tidak ada masalah kita ikuti semua prosesnya dan bagus,” ujar Akhyar, di lokasi ujian.
Akhyar menjelaskan saat mengikuti test ada ratusan soal yang dikerjakan dari mulai test potensi akademik berbentuk hitungan hingga gambar. Dia optimistis bisa lolos dari test ini.
“Insyallah, ini kan hanya psikologi pemetaan bagaimana konsistensi dan perilaku,” ujar Akhyar.
ADVERTISEMENT
Usai mengikuti test psikologi, keesokan harinya ia akan test kesehatan, ia pun juga telah mempersiapkan diri untuk test kesehatan.
“Saya kira sesuai anjuran karena besok ada pemeriksaan darah 10 jam sebelum pemeriksaan kan puasa, tidak boleh yang berkalori, yaitu saya kira sama istirahatlah,” ujar Akhyar.
Jawaban tidak jauh berbeda juga disampaikan Bobby Nasution, ia mengaku tidak mengalami kendala saat menjawab soal.
Akhyar Nasution saat menghadiri test psikologi di Hotel Santika Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
“Nggak ada (kesulitan) sih, Bang, test psikologi biasa karena terakhir pas kuliah atau terakhir pas S-2 dulu. Ya banyak teman ketawa juga, disuruh gambar pada ketawa ketawa. Biasa aja, kesulitan enggak ada,” ujar Bobby.
Terpisah Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Sumut, Ilmiah mengatakan seluruh peserta yang hadir, berjumlah 110 orang, terdiri dari Bapaslon di 19 kabupaten/kota di Sumut. Selain menjawab soal psikologi juga dilakukan test wawancara.
ADVERTISEMENT
Kata Ilmiah, harusnya ada 23 daerah yang mendaftar, namun 4 daerah lainnya belum mengikuti tes karena yang mendaftar di KPU hanya satu paslon.
“Menurut putusan KPU tidak boleh dilakukan tes, sampai dilakukan tahapan yang harus dilakukan KPU misalnya menunggu beberapa hari dulu. Disosialisasikan beberapa hari dulu, kalau memang tidak ada lagi yang daftar baru boleh dilakukan tes,” ujar Ilmiah.
“Jadi ditunda dulu pelaksanaan, beberapa hari kemudian. Jadi kita tunggu dari KPU masing-masing,’’ ujar Ilmiah.
Ilmiah mengatakan ada 3 tahapan yang menjadi indikator Bapaslon bisa lulus seleksi, yakni penilaian rohani/psikologi melalui HIMPSI, lalu seleksi kesehatan yang dilakukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan tes narkoba yang diadakan oleh BNN.
ADVERTISEMENT
“Jadi ketiga unsur ini setelah masing-masing melakukan pemeriksaan berdiskusi secara pleno untuk menentukan apakah yang bersangkutan memenuhi syarat atau tidak, salah satu saja tidak memenuhi syarat, yang bersangkutan gugur,” ujar Ilmiah.
Ilmiah juga mengatakan dalam tes psikologi juga banyak Bapaslon yang tidak hadir lantaran positif corona, namun ia tidak menyebut jumlahnya. Mereka, kata Ilmiah, nantinya akan mengikuti tes ulang apabila sudah sembuh dari corona.
“Mestinya tidak hanya 110 orang tapi karena banyak yang positif COVID, maka tidak diperkenankan ikut. (Jadi) nanti setelah isolasi mandiri diperiksa negatif maka kita sertakan di pemeriksaan rohani berikutnya,” ujar Ilmiah.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)