Ustaz Fahmi Salim Akan Sosialisasikan Anies Capres ke Parpol
PerbesarADVERTISEMENT
Sejumlah tokoh agama seperti Ustaz Fahmi Salim, Haikal Hassan, dan Jeje Zainudin yang tergabung dalam Gerakan Indonesia untuk Indonesia mendeklarasikan Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi capres . Mereka menyebut, usulan itu akan disampaikan ke parpol-parpol.
ADVERTISEMENT
"Mengenai sosialiasai parpol dan ormas lain saya pikir sejak hari ini kita akan menyampaikan itu, termasuk wacana dari beberapa kalangan umat Islam yang akan menyelenggarakan ijtima ulama, dalam rangka memilih, meng-endorse, siapa calon pemimpin Indonesia 2019-2024," ucap Fahmi, di Hotel Sofyan Jakarta Pusat, Jumat (8/6).
PerbesarFahmi mengatakan, sebelum memilih untuk mendukung Anies, ia dan para tokoh agama lain sudah pernah mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh yang akan dicalonkan menjadi presiden. Namun, dari sekian banyak tokoh yang mereka temui, Anies dinilai sebagai sosok yang paling baik.
"Tanpa kurangi rasa hormat kami, itu semua, pilihan Anies paling rasional, paling electable dan memiliki kekuatan dari berbagai sisi. Baik dari kapasitas kepribadian beliau, komunikasinya, jaringan globalnya, sampai dukungan grassroot," lanjut Fahmi.
PerbesarUstaz Haikal Hassan juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, deklarasi dukungan kepada Anies tak akan berbenturan dengan deklarasi dari capres lain. Semakin banyak tokoh yang dideklarasikan, menurutnya justru semakin bagus.
ADVERTISEMENT
"Soal deklarasi tak akan bertabrakan dengan yang lain. Justru harus banyak yang seperti ini, mohon kepada sahabat lain, deklarasikan juga yang lain. Entah siapa pun dipilih dilihat sehingga makin jelas tokoh yang digadang-gadang oleh umat," tutur Haikal.
Tak hanya itu, dukungan juga diberikan kepada Anies karena ia dinilai berhasil melakukan sejumlah inovasi, dekat dengan rakyat kecil, hingga berhasil menghentikan proyek reklamasi. Ia juga dianggap sebagai pejabat yang bersih dari korupsi.
"Komitmen kebangsaan dan kerakyatan ditujukan Bapak Anies dengan menginisiasi Indonesia Mengajar, menghentikan proyek reklamasi dan menjaga serta menyelamatkan kedaulatan negara dari kepentingan asing dan aseng," ujar Haikal.