Usul IDI Atasi Pandemi: Calon Dokter Cepat Diluluskan; Nakes Divaksin Dosis Ke-3

7 Juli 2021 8:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI yang juga dihadiri Menkes Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (6/7). Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto yang hadir dalam rapat secara virtual itu menyampaikan sejumlah usulan terkait penanganan pandemi corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mulai dari penambahan tenaga kesehatan (nakes) hingga pemberian vaksin kepada nakes. kumparan merangkum usulan-usulan tersebut.
Berikut rangkumannya:

Minta Calon Dokter Segera Diluluskan

Ilustrasi dokter menutupi wajah. Foto: Shutter Stock
Slamet mengatakan saat ini Indonesia kekurangan dokter padahal dalam kondisi pandemi yang terus melonjak dibutuhkan banyak tenaga kesehatan seperti dokter maupun perawat. Untuk mengatasi itu IDI meminta agar calon dokter dapat segera diluluskan dan diterjunkan ke pelayanan.
Diketahui setiap mahasiswa kedokteran yang telah lulus pendidikan Strata 1 harus mengikuti pendidikan profesi dokter. Setelah itu mereka harus dinyatakan lulus dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) sebelum dapat terjun melayani masyarakat sebagai dokter.
Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto. Foto: YouTube/DPR RI
"Nah, penyelesaian dari SDM ini kami usulkan agar dokter yang belum lulus UKMPPD ini segera diluluskan, kami sudah melakukan rapat dengan Menko PMK, dengan Konsil Kedokteran, dengan Kemenkes, dengan Dirjen Dikti itu sudah sepakat untuk segera meluluskan dan diterjunkan ke pelayanan," jelas Slamet.
ADVERTISEMENT
Meski begitu hingga kini belum ada eksekusi dari rapat tersebut. Sehingga IDI meminta kepada Komisi IX.

IDI Usul Nakes Vaksin Dosis Ke-3

Tenaga kesehatan sebelum mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin coronaSinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
IDI mengusulkan para nakes mendapat vaksin dosis ketiga. Sebab merupakan garda terdepan penanganan pasien COVID-19 sehingga punya risiko tinggi tertular.
Ia mengatakan sudah banyak nakes yang berguguran walaupun telah divaksin dosis kedua dengan Sinovac.
"Kami mengusulkan juga nakes itu dilakukan vaksin yang ketiga. Karena banyaknya nakes dan nakes yang sudah divaksin 2 kali tapi mengalami kesakitan yang sedang sampai berat dan ada yang meninggal dunia," kata Slamet.

Soroti Tunggakan Pemerintah ke RS

Petugas kesehatan mendorong pasien di kursi roda saat membawa menuju ruangan perawatan dari pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/7/2021). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
IDI menilai pandemi COVID-19 yang sedang dihadapi bukanlah situasi yang normal, melainkan layaknya kondisi perang. Sehingga penanganan harus segera, termasuk terkait pembayaran tunggakan biaya rumah sakit yang belum dibayar pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Kemudian pemerintah harus secepatnya membayar tagihan rumah sakit sejak 2020 sampai 2021. Tadi jumlahnya triliunan, kami segera berharap sesuai dengan Ibu Lia dari Persi [Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia]. Ini kondisi perang, bukan seperti normal," jelas Slamet, Senin (6/7).
Pemerintah telah membayar tunggakan klaim rumah sakit untuk penanganan pasien COVID-19 selama 2020 sebesar Rp 6,1 triliun. Namun, tunggakan tersebut baru dibayar pada 2021 ini.
Terbaru Menkeu Sri Mulyani membayar tunggakan pemerintah ke RS Rp 2,69 triliun pada Senin (5/7) kemarin atau paling lambat hari ini. Tunggakan tersebut merupakan klaim di tahun lalu.