UUS Bank DKI Dukung Destinasi Wisata Halal di Jakarta

Layanan Bank DKI. Foto: Dok. Bank DKI

Pemprov DKI berencana menciptakan destinasi wisata halal di Jakarta pada 2020 mendatang. Ditargetkan 1 juta wisatawan mengunjungi Jakarta, sehingga seluruh restoran dan hotel sudah harus tersertifikasi halal.

Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mendukung rencana Pemprov DKI dalam mewujudkan destinasi wisata halal. Pihaknya bakal melalui produk dan layanan keuangan berskema syariah, yang dikenal dengan Unit Usaha Syariah (UUS).

Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah, Babay Parid Wazdi, mengungkapkan UUS Bank DKI memiliki berbagai layanan dan produk perbankan untuk mendukung keperluan dari pelaku industri pariwisata halal, seperti JakQR, JakOne Mobile, dan JakCard.

“UUS Bank DKI memiliki berbagai produk mulai dari berbagai dana pihak ketiga atau pun pembiayaan untuk keperluan modal kerja ataupun pengembangan usaha,” ungkap Babay.

Ilustrasi Bank DKI. Foto: ANTARA FOTO/HO/Hamid

Salah satu langkah yang telah dilakukan UUS Bank DKI adalah ikut menandatangani MoU dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama tentang Jaminan Produk Halal dan Pengembangan Kelembangaan.

Babay memastikan Bank DKI siap membantu proses sertifikasi halal dan mendukung sistem pembayarannya.

Selaian itu, berbagai komponen industri halal juga telah disediakan UUS Bank DKI, termasuk tour and travel yang menyediakan pariwisata halal.

Ilustrasi Kota Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Di sektor keuangan syariah, Bank DKI juga telah menyalurkan kredit dalam bentuk pembiayaan modal kerja linkage kepada berbagai pihak, seperti Koperasi Syariah, UMKM, dan para supplier BUMD DKI;.

Babay yakin ke depannya industri halal di Jakarta akan semakin berkembang. Mengingat jumlah penduduk muslim yang dominan di Indonesia dan semakin tinggi kesadaran gaya hidup halal.

Kedua hal inilah yang dijadikan Bank DKI sebagai peluang bisnis menjanjikan, karena masyarakat akan banyak memilih produk-produk halal, mulai dari pangan, keuangan, pariwisata, fesyen, pendidikan, pelayanan medis, hingga kesenian dan budaya.