Vaksin BioNTech Segera Bangun Pabrik Vaksin di Asia Tenggara

10 Mei 2021 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kotak berisi vaksin corona Pfizer-BioNTech akan dimuat ke dalam truk, di pabrik manufaktur Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Michigan, AS, Minggu (13/12). Foto: Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kotak berisi vaksin corona Pfizer-BioNTech akan dimuat ke dalam truk, di pabrik manufaktur Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Michigan, AS, Minggu (13/12). Foto: Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
BioNTech, perusahaan Jerman produsen vaksin COVID-19 berbasis mRNA, akan segera membangun kantor pusat regional Asia Tenggara beserta pabrik di Singapura. Kabar ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif BioNTech pada Senin (10/5).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, pabrik ini akan menjadi tempat produksi ratusan juta vaksin mRNA per tahunnya. Menurut keterangan perusahaan, konstruksi di lokasi pembangunan akan dimulai tahun ini dan akan beroperasi pada 2023.
“Dengan sarana produksi mRNA yang terencana ini, kami akan meningkatkan keseluruhan kapasitas jaringan kami dan memperluas kemampuan kami dalam memproduksi dan mengirimkan vaksin dan terapi mRNA kami pada orang-orang di penjuru dunia,” kata Ugur Sahin, Kepala Eksekutif BioNTech.
Pabrik di Singapura bakal menjadi sarana produksi mRNA pertama milik BioNTech yang berlokasi di luar Eropa, dan diperkirakan akan memiliki kapasitas beberapa ratus juta dosis vaksin jenis tersebut.
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Kay Nietfeld/Pool via Reuters
Sementara rekan BioNTech dalam memproduksi vaksin COVID-19, Pfizer, memiliki pabrik di Amerika Serikat dan Belgia.
ADVERTISEMENT
Vaksin COVID-19 oleh Pfizer/BioNTech ini merupakan vaksin corona pertama di dunia yang menerima izin penggunaan darurat (EUL) dari WHO pada akhir tahun lalu.
Kini, BioNTech telah memasok suplai vaksin COVID-19 kepada 90 negara di seluruh dunia. Perusahaan ini berencana untuk meningkatkan produksinya hingga 3 miliar dosis pada akhir tahun ini, dari target sebelumnya yang sebesar 2,5 miliar dosis.
Diketahui, teknologi genetik mRNA melatih tubuh seseorang untuk mereproduksi protein spike yang serupa dengan protein yang ditemukan pada virus corona.
Ketika terpapar virus corona, tubuh akan mengenali protein spike dari virus tersebut dan mampu melawannya.
Vaksin COVID-19 lainnya yang menggunakan teknologi genetik ini adalah vaksin Moderna.