RS Leimena gelar simulasi pemberian vaksin COVID-19

Vaksin Corona Diharap Tiba di RI Desember, Begini Alur Penyuntikannya

28 Oktober 2020 10:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Leimena gelar simulasi pemberian vaksin COVID-19. Foto: Kemenkes
zoom-in-whitePerbesar
RS Leimena gelar simulasi pemberian vaksin COVID-19. Foto: Kemenkes
ADVERTISEMENT
Simulasi penyuntikan vaksin corona mulai dilakukan di berbagai daerah. Salah satunya di RS Leimena, Ambon, Maluku.
ADVERTISEMENT
Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr Andi Saguni, mengatakan simulasi vaksin harus teratur dan pasti. Mulai dari jalur pertama orang masuk hingga keluar ruangan, termasuk kondisi gedung dan kemampuan SDM.
“Pelaksanaan pemberian vaksin harus dipastikan kelengkapan peralatan, gedung, dan SDM. Kita tunjukkan bahwa kita siap memberikan pelayanan yang baik,” kata dr Andi dikutip dari rilis Kemenkes, Rabu (28/10).
Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah pengaturan orang untuk tetap menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan pakai sabun. dr Andi meminta pihak RS Leimena untuk menyiapkan tempat cuci tangan atau hand sanitizer yang mudah diakses oleh calon penerima vaksin.
Berdasarkan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi COVID-19 Kemenkes, alur pemberian vaksin dilakukan melalui 5 tahapan. Yakni pendaftaran, skrining, pemberian vaksin, konsultasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dan menunggu selama 30 menit sambil dipantau oleh tenaga kesehatan, setelah itu selesai.
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
Pada saat skrining, calon penerima vaksin didata identitasnya, gejala yang sama seperti COVID-19, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penggunaan obat, riwayat pemberian vaksin dalam waktu 1-14 hari terakhir, dan kondisi kehamilan.
ADVERTISEMENT
Kemudian calon penerima vaksin menuju ruang tindakan untuk diberi vaksin. Vaksin diberikan 2 kali, yakni di hari pertama pemberian vaksin dan berikutnya pada hari ke-14. Di ruangan ini, calon penerima vaksin mendapatkan kartu Imunisasi COVID-19, dan status pemberian imunisasi.
Setelah itu penerima vaksin menuju ruang KIPI. Penerima vaksin dijelaskan apa itu KIPI, gejala yang timbul setelah diberi vaksin, dan penanganannya. Selanjutnya penerima vaksin diarahkan menuju ruang tunggu, mereka diharuskan menunggu hingga 30 menit sambil dipantau oleh tenaga kesehatan. Apabila terjadi gejala bisa langsung ditangani.
"Usai 30 menit menunggu, penerima vaksin bisa meninggalkan ruangan. Jika terjadi gejala pada saat sampai di rumah atau beberapa hari setelah vaksin, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat."
ADVERTISEMENT
Diharap Tiba Desember 2020
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berharap seluruh vaksin yang diamankan pemerintah dari hasil kerja sama internasional dapat datang pada Desember mendatang.
"Dalam pengadaan vaksin jadi yang dilakukan clinical trial di negara lain diharapkan juga bisa masuk Desember," ujar Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam diskusi bersama BNPB, Selasa (27/10).
Airlangga menegaskan, seluruh vaksin corona dari hasil pembelian itu tetap harus menjalani serangkaian tes oleh BPOM, meskipun sudah diuji klinis di berbagai negara.
Menurutnya, laporan uji klinis vaksin corona di negara lain akan dijadikan penilaian atau evaluasi dalam proses uji klinis di tanah air.
"Dengan prosedur yang dipatuhi untuk emergency use authorization, maka diharapkan BPOM bisa evaluasi karena BPOM akan dapat laporan clinical trial di negara lain termasuk Brasil," ucap Airlangga.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten