Vaksin Corona Kemungkinan Diproduksi Setelah Januari 2021
ADVERTISEMENT
Sekretaris Bio Farma Bambang Heriyanto mengungkapkan kemungkinan vaksin corona Sinovac baru akan diproduksi setelah Januari 2021. Dimulainya produksi vaksin, kata dia, tergantung pada hasil uji klinis fase ketiga yang tengah dilakukan di Bandung.
ADVERTISEMENT
"Uji klinis baru selesai bulan Januari. Setelah Januarilah kita akan produksi, mungkin setelah ada hasilnya terus diserahkan ke BPOM untuk di-review dan untuk mendapatkan izin edar. Kalau menurut BPOM oke, memenuhi syarat, baru kita bisa produksi," kata Bambang ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (12/8).
Sementara mengenai proses distribusi, nanti akan menjadi kewenangan Kementerian Kesehatan. Pemerintah bakal membuat semacam skala prioritas menentukan pihak mana yang diprioritaskan mendapatkan vaksin lebih dulu.
"Nah ini kembali ke kebijakan pemerintahlah. Karena kan Bio Farma kan tugasnya membuat dan menyediakan vaksin. Nanti mungkin pemerintah akan membuat skala prioritas, karena kan tidak sekaligus vaksin ini dibuat sekian ratus juta dalam satu waktu. Ada periode dan timeline-nya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Mana yang akan didistribusikan untuk jadi prioritas, kita kembalikan ke pemerintah. Apakah nanti nakes dulu kah atau yang zona merah dulu kah, gitu kan. Kita enggak tahu. Kita serahkan ke pemerintah saja, dalam hal ini Kementerian Kesehatan," lanjut dia.
Pernyataan Bambang sedikit berbeda dengan Jokowi yang menyatakan vaksin bakal mulai diberikan ke seluruh masyarakat Indonesia pada Januari 2021. Padahal, pada Januari, vaksin baru selesai melalui tahapan uji klinis tahap III. Idealnya, vaksin baru mulai diproduksi setelah melalui tahapan uji klinis.
"Kita harapkan nanti di bulan Januari kita sudah bisa memproduksi, dan sekaligus juga kalau produksinya sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air," ujar Jokowi usai meninjau uji klinis di Bandung, Selasa (11/8).
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: