Cover Story Corona

Vaksin Corona Merah Putih Dikomersialisasi 2022, Teknologinya Butuh Dana Rp 1 T

5 Oktober 2020 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Indonesia sedang mengembangkan bibit vaksin corona Merah Putih buatan Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman, LIPI, dan sejumlah perguruan tinggi. Selain diproduksi, vaksin ini nantinya juga akan dikomersialisasi oleh Perusahaan Bio Farma.
ADVERTISEMENT
"Untuk Vaksin Merah Putih, kita kerja sama dengan Eijkman untuk strategi jangka panjang. Pada saat ini selesai akan dilakukan serah terima ke Bio Farma untuk proses upscaling sampai komersial," ujar Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI, Jakarta, Senin (5/10).
"Dari timeline, kita harap sementara Kuartal 4 [tahun] 2022 (Oktober-Desember), Vaksin Merah Putih bisa komersialisasi dan akan upaya dengan Eijkman bagaimana untuk mempercepat ini," sambung Honesti.
Honesti Basyir. Foto: Novianti Rahmi Putri/kumparan
Untuk jangka panjang, Bio Farma mencoba mempercepat pembuatan vaksin dengan menggunakan teknologi baru. Namun, Honesti mengakui, dana ini tak memakan biaya yang sedikit.
"Biasanya vaksin bikin bisa 10-15 tahun, tapi pandemi ini bisa sampai 2 tahun. Untuk pengembangan teknologi, kita butuh dana Rp 1 triliun," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah sebelumnya menargetkan 170 juta orang divaksin untuk menciptakan herd immunity (kekebalan kelompok). Jika 1 orang butuh dua kali vaksin, Bio Farma membutuhkan 320 juta dosis.
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
"Target kita vaksinasi kurang lebih 170 juta orang Indonesia untuk memenuhi herd immunity sesuai syarat WHO. Kita perlu 320 juta dosis tahun depan sehingga harus kerja sama dengan beberapa perusahaan vaksin dan tentunya mereka akan supply ke negara lain yang membutuhkan," tutur Honesti.
Sejauh ini, Vaksin Merah Putih masih dalam tahap pengurutan genome. Uji preklinik atau uji hewan ditargetkan dimulai pada akhir 2020. Adapun uji klinis ke manusia ditargetkan pada Februari atau Maret 2021. Apabila berjalan lancar, Vaksin Merah Putih akan diproduksi pada awal 2022.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten