Vaksin mRNA Pertama Buatan Indonesia Segera Uji Klinik 3, 31 Ribu Relawan Ikut

9 September 2021 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPOM Penny Lukito mengumumkan penerbitan EUA Comirnaty (Vaksin COVID-19 Pfizer), Kamis (15/7). Foto: Youtube/BPOM
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPOM Penny Lukito mengumumkan penerbitan EUA Comirnaty (Vaksin COVID-19 Pfizer), Kamis (15/7). Foto: Youtube/BPOM
ADVERTISEMENT
Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito memastikan terus mengawal penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 buatan pabrik Indonesia PT Etana dengan Yuxi Walvax Biotechnology, China. Penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 yang digunakan adalah teknologi produksi vaksin dengan platform m-RNA.
ADVERTISEMENT
Ini menjadi proses kerja sama transfer teknologi platform m-RNA pertama di Indonesia. Contoh vaksin m-RNA yang sudah dipakai di dunia saat ini adalah vaksin Pfizer dan Moderna.
“Akses dan ketersediaan vaksin COVID-19 menjadi hal krusial di masa pandemi ini. Jumlah industri farmasi yang siap dengan kapasitas memadai dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat global sangat terbatas saat ini,” papar Penny dikutip dari rilis resmi, Kamis (9/9).
“Untuk itu, kerja sama industri farmasi lokal dengan pengembang vaksin dari luar negeri dalam rangka penelitian atau uji klinik di Indonesia dan juga transfer teknologi penting untuk mendukung percepatan kemandirian penyediaan vaksin di dalam negeri,” tambahnya.
Roadmap penyiapan fasilitas produksi di PT Etana rencananya akan dilakukan secara bertahap. Yaitu dengan menyiapkan fasilitas fill and finish sebelum mengembangkan fasilitas upstream dan downstream.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, PT Etana telah mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinik fase 3 yang akan melibatkan 3.000 subjek di Indonesia dan 28.000 subjek secara global. Total 31 ribu relawan," katanya.
Uji klinik di Indonesia akan dilaksanakan di center Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dengan melibatkan delapan satellite. Yaitu Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Puskesmas Cilincing, Puskesmas Pulo Gadung, Puskesmas Ciracas, Puskesmas Duren Sawit, Puskesmas Cakung, Puskesmas Kalideres, dan Puskesmas Kebayoran Lama.
Pandemi ini memang telah memberikan pelajaran berharga tentang banyak hal. Salah satunya adalah banyaknya inisiatif penelitian dan pengembangan untuk dapat menemukan obat dan vaksin untuk menanggulangi dan mengendalikan wabah ini.
Vaksinasi merupakan poin penting dalam memerangi pandemi COVID-19. Apabila tercapai cakupan vaksinasi yang luas, minimal 70% dari total populasi sebuah negara, maka dapat dicapai herd immunity yang dapat menekan penyebaran kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Dalam upaya penanggulangan pandemi dan dukungan terhadap kemandirian produksi obat dan vaksin dalam negeri, BPOM berkomitmen untuk meningkatkan akses ketersediaan obat dan vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu," tutup dia.