Vaksin Pfizer Berpotensi Manjur Melawan Varian Baru Virus Corona

8 Januari 2021 19:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menerima vaksin Pfizer / BioNTech COVID-19 di panti jompo Agaplesion Bethanien Sophienhaus di Berlin, Jerman, Minggu (27/12). Foto: Kay Nietfeld/Pool via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Warga menerima vaksin Pfizer / BioNTech COVID-19 di panti jompo Agaplesion Bethanien Sophienhaus di Berlin, Jerman, Minggu (27/12). Foto: Kay Nietfeld/Pool via Reuters
ADVERTISEMENT
Vaksin virus corona Pfizer berpotensi ampuh melawan varian virus corona baru yang ditemukan di Inggris dan Afsel.
ADVERTISEMENT
Varian tersebut diketahui lebih menular dari yang sudah ada sebelumnya. Munculnya varian itu menimbulkan kecemasan baru bagi dunia, khususnya mengenai efektivitas vaksin corona yang sudah ada.
Menjawab kekhawatiran itu Pfizer dan peneliti dari Universitas Texas menggelar penelitian. Hasil studi yang belum ditinjau lebih mendalam memperlihatkan Pfizer manjur memusnahkan mutasi spike protein dari varian baru N5017Y.
Ilustrasi vaksin corona Pfizer. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Mutasi tersebut merupakan penyebab utama lebih cepatnya penularan varian N5017Y. Selain itu, mutasi diperkirakan dapat mengalahkan antibodi yang diciptakan oleh vaksin.
Studi Pfizer terhadap varian baru diambil dari darah orang yang sudah disuntik vaksin.
"Jadi kami sudah menguji 16 mutasi berbeda, dan tidak ada satu pun punya dampak signifikan. Ini adalah kabar gembira," kata Domitzer seperti dikutip dari Reuters.
Seorang anggota tim vaksinasi memegang botol berisi vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di panti jompo Agaplesion Bethanien Sophienhaus di Berlin, Jerman, Minggu (27/12). Foto: Kay Nietfeld/Pool via Reuters
Setelah menguji 17 mutasi, Domitzer memastikan mereka akan melanjutkan penelitian terhadap mutasi-mutasi lainnya yang ada di varian Inggris dan Afsel.
ADVERTISEMENT
Domitzer menargetkan, data-data baru hasil penelitiannya dapat dikumpulkan dalam beberapa pekan ke depan.
Hasil penelitian Pfizer dipuji profesor farmakoepidemiologi London School of Hygiene & Tropical Medicine, Stephens Evans.
Meski demikian, Evans meminta agar ada penelitian lebih lanjut terhadap kemanjuran vaksin Pfizer agar masyarakat di dunia mendapatkan kesimpulan pasti.
"Ini kabar baik, tapi belum memberikan kami keyakinan penuh Pfizer pasti memberikan perlindungan," jelas dia.