Vaksinasi Lansia di Daerah Harus Dipercepat karena Faskes Belum Optimal
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kalau selama ini kita berpikir tentang kota, di kota ini, kan, sistem layanan kesehatan sudah baik, relatif baik. Nah kita harus berpikir juga lansia banyak ada di daerah yang agak jauh dari kota, dan di sana pelayanan kesehatannya tentu tidak sekuat dan sebagus yang ada di kota," kata Tonang dalam keterangannya, Selasa (13/4).
"Sementara risiko [lansia di daerah] kena COVID itu juga sama-sama tinggi [dengan lansia di kota]. Karena itu setelah kita berhasil melaksanakan program vaksinasi di kota, kita segera menyasar ke pedesaan dan daerah," imbuh dia.
Tonang mengkhawatirkan lansia di daerah atau desa akan sulit mendapatkan pengobatan terbaik apabila terpapar COVID-19. Tentu ini berpotensi menyebabkan kefatalan bahkan kematian pada lansia. Oleh karena itu, dibutuhkan percepatan vaksinasi agar lansia di daerah jangan sampai sakit.
ADVERTISEMENT
"Supaya nanti semua lansia bisa dapatkan kekebalan ini. Jangan sampai mereka yang di daerah layanan kesehatannya tidak sebagus di kota tadi itu sakit. Nanti susah kita carikan tempatnya. Nah juga nanti kalau lansia sudah kita tangani, misalnya nanti terpaksa anaknya dari tempat kerja atau menengok itu sudah aman untuk orang tuanya," tutupnya.
Laju vaksinasi lansia di Indonesia saat ini memang masih terhitung lambat. Dari target 21 juta lansia, baru sekitar 10 persen yang mendapatkan vaksinasi.
Kemenkes mengakui karena vaksinasi masih terkonsentrasi di kota-kota besar termasuk ibu kota DKI Jakarta. Untuk itu, Kemenkes mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya dalam mendatangkan lansia ke fasyankes dan memperbanyak pos fasyankes vaksinasi lansia.
------
ADVERTISEMENT
Punya pertanyaan seputar vaksin? Cek Vaksinesia.com