Vaksinasi Setahun, Ridwan Kamil Akan Pakai Ruangan Markas TNI-Polri di Jabar

13 Januari 2021 21:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan pers Gedung Sate, Bandung, Kamis (19/11). Foto: Rachmadi Rasyag/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan pers Gedung Sate, Bandung, Kamis (19/11). Foto: Rachmadi Rasyag/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menargetkan vaksinasi di Jabar dapat rampung dalam rentang waktu kurang dari satu tahun. Untuk mengejar target tersebut, Emil mengaku sedang berupaya menambah jumlah tenaga vaksinator dan lokasi vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Emil menyebut Satgas COVID-19 Jabar sedang mengecek dan melakukan verifikasi lokasi vaksinasi selain puskesmas. Lokasi yang sedang dicek adalah ruangan serbaguna dan ruangan besar di markas TNI-Polri.
Meski demikian, Emil tak merinci markas TNI-Polri mana yang sedang dilakukan verifikasi.
"Termasuk tempat (vaksinasi) masih dicek yang di luar Puskesmas, tapi antara lain ruang serbaguna dan markas TNI-Polri yang punya ruangan besar itu sudah dihubungi. Minggu ini sedang diverifikasi agar bisa digunakan untuk mengejar target di bawah satu tahun," kata Emil di Gedung Pakuan Bandung, Rabu (13/1).
Data terkini, tenaga vaksinator di Jabar yang sedang dilatih berjumlah 11 ribu. Sementara dibutuhkan 29 ribu vaksinator guna mencapai target. Sementara itu, puskesmas di Jabar masih kurang memadai, masih berada di angka 1.000.
ADVERTISEMENT
"Kami baru punya pelatihan 11 ribu vaksinator untuk mencapai enam bulan target itu dibutuhkan sekitar 29 ribu tambahan. Sedang kita latih relawannya dan tadi saya sampaikan juga gedung puskesmas tidak cukup karena cuman seribu," tutur dia.
Emil mengatakan, semakin cepat vaksinasi dapat mempercepat pemulihan sektor ekonomi di Jabar. Cepatnya vaksinasi, kata dia, juga bergantung pada ketetapan waktu dari pemerintah pusat dalam mendistribusikan vaksin.
"Dengan begitu, maka penyuntikan bisa normal di jam kerja tanpa membebani lebih jauh, tapi sesuai dengan target di bawah satu tahun itu pun dengan syarat barang vaksinnya dari pemerintah pusat datang sesuai jadwal," pungkas dia.