Vaksinator di Karawang: Sehari Suntik 300 Orang, Jempol Sampai Kapalan

14 Juli 2021 20:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maola Nurul Shinta, vaksinator di Puskesmas Wadas Karawang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Maola Nurul Shinta, vaksinator di Puskesmas Wadas Karawang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah video menunjukkan seorang petugas vaksinator diduga tidak menyuntikkan vaksin COVID-19 ke tubuh pasien. Insiden itu disebut terjadi di Puskesmas Wadas, Karawang, Jawa Barat. Perekam video tersebut adalah Rima Melati (23). Rima memvideokan temannya yang sedang menerima vaksin bernama Tari Nurfadilah. Mereka ini merupakan karyawan di toko bangunan Mitra 10 Karawang. Mereka disuntik vaksin Sinovac dosis pertama pada Senin (12/7).
ADVERTISEMENT
Tudingan tidak menyuntikkan vaksin itu karena jempol vaksinator tampak tidak menekan bagian atas (plunger) jarum suntik.
Menanggapi video yang beredar itu, Maola Nurul Shinta, vaksinator yang juga perawat senior di Puskesmas Wadas, membantah tidak menyuntikkan cairan vaksin ke lengan Tari.
"Saya sudah melakukan penyuntikan vaksin sesuai SOP (standard operating procedure). Tiap kami menyuntik, botol vaksin itu langsung kami ambil pakai spuit (pompa piston dalam alat suntik) untuk disuntikkan kepada penerima vaksin," kata Maola di Puskesmas Wadas, Selasa (13/7).
Maola mengatakan, ada dua teknik dalam menyuntik, yaitu:
Maola menggunakan teknik kedua sehingga di kamera terlihat seakan-akan cairan vaksin tidak terdorong masuk ke tubuh penerima vaksin.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Maola mengatakan jempol tangannya kapalan. Sebab selama satu minggu sebelumnya ia sudah menyuntik dua ribu orang lebih dengan rata-rata 300 orang per hari.
"Saya sendiri yang nyuntik bergantian. Tapi memang saya lebih banyak yang nyuntik di sini," lanjut Maola.
Maola Nurul Shinta, vaksinator di Puskesmas Wadas Karawang. Foto: Dok. Istimewa
Maola mengatakan tangannya bisa kapalan karena sempat beberapa kali tertusuk jarum suntik meski sudah menggunakan sarung tangan.
"Tangan saya sampai kapalan, walaupun pakai sarung tangan tertusuk, tapi ya sudah, tetap kita jalankan lagi," ujar Maola.
Tari Fadilah yang mengunggah video tersebut telah meminta maaf.
"Saya Tari Fadilah, pemilik akun Tari Fadilah yang memposting tentang informasi vaksin kemarin di Puskesmas Wadas, mohon maaf sebesar-besarnya dikarenakan kesalahan informasi yang saya sebar. Di mana saya sudah klarifikasi dengan pihak Puskesmas Wadas bahwa vaksinasi sudah sesuai prosedur dan saya minta maaf kepada Puskesmas dan seluruh jajarannya," kata Tari dalam unggahan di akun Instagram.
ADVERTISEMENT