Varian Delta Melonjak, Duterte Perintahkan Vaksinasi Warga yang Mau Divaksin

29 Juli 2021 4:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinasi warga di Muntinlupa, Filipina. Foto: Lisa Marie David/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinasi warga di Muntinlupa, Filipina. Foto: Lisa Marie David/REUTERS
ADVERTISEMENT
Asia Tenggara saat ini menjadi episentrum COVID-19. Munculnya varian Delta dinilai sebagai salah satu alasan mengapa kasus melonjak dengan cepat di sejumlah negara di kawasan ini.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 119 kasus varian Delta juga telah dilaporkan Filipina. Namun angka tersebut diprediksi jauh lebih tinggi lantaran rendahnya proses genome sequencing untuk dapat mengetahui keberadaan varian-varian baru.
Atas situasi yang memburuk di Asia Tenggara termasuk negaranya akibat varian Delta, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyampaikan agar vaksinasi bisa diberikan pada seluruh rakyat yang menginginkannya.
"Berikan vaksin kepada mereka yang ingin divaksinasi," kata Duterte dalam sebuah pidato, dikutip dari Reuters, Kamis (29/7).
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Foto: Ted ALJIBE / AFP
Dalam pidato tersebut, Duterte tak menjelaskan secara rinci mengenai siapa saja yang ia maksud. Sebab, Filipina saat ini masih memprioritaskan vaksin bagi kelompok masyarakat rentan seperti tenaga kesehatan, lansia, orang dengan kondisi kesehatan tertentu, dan juga penduduk dewasa usia kerja.
ADVERTISEMENT
Tingkat vaksinasi di negara ini juga tergolong rendah. Dari 110 juta orang penduduk, baru sekitar 6 persen atau 17 juta orang yang menerima vaksin dosis pertama. Sementara pemerintah Filipina menargetkan vaksinasi penuh pada 70 juta orang sebelum 2021 berakhir.
Siswa kelas 9 Merjean Mapa memegang ponselnya sambil berdiri di pintu masuk rumah mereka di daerah pemukim informal di Malabon City, pinggiran kota Manila, Filipina. Foto: JAM STA ROSA/AFP
Duterte juga meminta agar warganya tetap tinggal di rumah. Presiden yang punya gaya pemerintahan otoriter ini juga tak segan mengatakan akan ada polisi yang mengawasi penduduk yang masih berkeliaran di luar.
"Saya katakan, jangan tinggalkan rumah Anda. Jika Anda keluar, saya akan memberi tahu polisi untuk mengawal Anda kembali ke rumah Anda karena Anda adalah penyebar berjalan," kata Duterte.
Per Rabu (29/7), Filipina mencatat penambahan kasus sebanyak 4.478 kasus harian dengan total menjadi 1.566.667 kasus terhitung sejak pandemi. Ini merupakan kasus terbanyak kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.
ADVERTISEMENT