Venny Johan

Venny Johan, dari Palopo, Watertown, lalu Berkiprah di Startup Unicorn

30 November 2019 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Marketing Regional Makassar, Venny Johan. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Marketing Regional Makassar, Venny Johan. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Kisah hidup Venny Johan bak roller coaster. Bergerak cepat dari satu titik ke titik lain melewati kelak-kelok dan tantangan hidup. Perjalanannya kini sampai pada kiprahnya di startup teknologi unicorn, Gojek, sebagai Manajer Marketing Regional di Makassar.
ADVERTISEMENT
Sebagai perwakilan Gojek di daerah, peran Venny tak sekadar memasarkan produk perusahaan teknologi tersebut. Bersama pemangku kepentingan di wilayahnya, ia juga kerap memberikan pelatihan bagi UMKM di Sulawesi Selatan agar bertumbuh.
Perempuan jebolan Universitas Udayana, Bali, ini juga membidani layanan platform online di Gojek, membantu para pelajar dan mahasiswa belajar soft skill. Venny menggandeng sejumlah tokoh yang mumpuni di bidang-bidang seperti media sosial hingga konten kreator untuk berbagi pengalamannya.
“Kita ajarkan mereka cerdas secara digital, jadi tidak hanya menggunakan sosial media sebagai ajang narsis, ajang pamer, tapi menjadikan sosmed sebagai ajang kamu belajar dan berkarier di situ. Terus (diajarkan) gimana, sih, bikin feed Instagram yang menarik, gimana membangun usaha di Instagram,” kata Venny berbincang dengan kumparan, Senin (4/11).
Manajer Marketing Regional Makassar, Venny Johan. Foto: Dok. Pribadi
Di balik usaha Venny itu, ada hamparan cita-cita setiap manusia Indonesia punya akses yang sama terhadap informasi dan pengetahuan untuk mencapai era digital. Tujuannya agar Indonesia bisa bersaing sebagai negara maju yang punya sumber daya manusia unggul.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kita menghadapi 4.0, bagaimana kita mau siap kalau tidak 100 persen orang punya akses yang sama kepada digital era? Itu sih yang harapan terbesarnya, Indonesia harus siap terhadap digital era, dan harus fokus pada infrastruktur yang baik dan akses yang baik dan setara,” katanya.
Cita-cita itu tak lepas dari latar belakang Venny yang pernah tinggal di Palopo, sebuah kota kecil di yang berjarak 8 jam ke Makassar. Sebagai salah satu siswa yang terpilih mendapat beasiswa bersekolah di Amerika Serikat kala itu, ia mesti mengikuti serangkaian pelatihan bertemu delegasi dari berbagai kota besar seperti Makassar dan Jakarta.
Venny Johan menjadi pembicara dalam forum bisnis di Makassar. Foto: Dok. Pribadi
“Itu berasa banget ketimpangannya. Oh, ternyata kalau dari desa kita enggak tahu lho, dulu ini ada Friendster, ini ada begini. Saya bahkan sempat merasa kagok dan minder gitu pas baru awal benar-benar ketemu sama anak-anak Jakarta,” sebut perempuan yang akhirnya sekolah di Watertown High School di Wisconsin, AS, selama setahun itu.
ADVERTISEMENT
Di AS, Venny mengecap pendidikan yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Kegemarannya bertemu banyak orang membuat sekolah mengarahkannya untuk mengembangkan bakat di bidang public speaking.
“Jadi benar-benar diajar cara ngomong di publik kayak gimana. Terus ngambil kelas bahasa Inggris, ngambil kelas pendukung lainnya yang sangat menyenangkan,” ujarnya.
Kemampuan Venny makin terasah saat kuliah di Jurusan Hubungan Internasional, Unud, dan bergabung di Djarum Beasiswa Plus. Sebagai seorang Beswan Djarum, ia mendapat berbagai pelatihan public speaking tingkat lanjut. Kala itu, ia dilatih presentasi oleh jurnalis kenamaan, Rosiana Silalahi.
Venny Johan (kedua dari kanan) menjadi Best Presenter dan Best Presentation dalam Leadership Development Beswan tahun 2014 bersama Rosiana Silalahi. Foto: Instagram/@venny_johan
“Sampai akhirnya aku dipilih oleh Djarum buat jadi delegasi Djarum Foundation untuk Harvard World MUN di Korea Selatan 2015 waktu itu. Dan itu adalah salah satu momen yang sulit aku lupakan,” terang Beswan Djarum 2013/2014 itu.
ADVERTISEMENT
Sebagai delegasi Beswan Djarum, Venny dibekali pelatihan dan menjalani karantina selama 1 minggu khusus untuk mempersiapkan perhelatan MUN.
“Jadi semua mahasiswa bertindak mewakili setiap negara di sidang PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Dan kita benar-benar dilatih, mulai dari cara bicara, menyapa orang, membahas dan memperdebatkan isu, dari nol,” terangnya.
Venny mengaku berbagai pengalaman dan pelatihan yang ia dapatkan membekas hingga kini. Hingga ia bisa bersaing menempati posisi top level management dalam perusahaan teknologi tanah air.
Venny adalah satu dari 33 persen pemangku jabatan manajer perempuan di Gojek. Hal ini mematahkan stigma bahwa industri teknologi kerap diidentikan sebagai dunianya kaum adam.
No matter what gender you are, sebenarnya intinya adalah seberapa passionate kamu terhadap apa yang kamu lakukan, di manapun, atau di perusahaan manapun. Selama kamu mengikuti passion, selama kamu melakukan apa yang cinta, menurutku gender atau usia itu tidak masalah,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten