Vietnam Tangkap Pasutri Pembunuh Anjing dan Kucing untuk Dijual Dagingnya

15 Juni 2020 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anjing Belgian Malinois. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anjing Belgian Malinois. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Sepasang suami istri yang meracuni anjing dan kucing di Vietnam ditangkap polisi.
ADVERTISEMENT
Penangkapan bermula dari laporan warga Provinsi Thanh Hoa. Warga tersebut menemukan bangkai hewan peliharaannya tergeletak di jalan.
Setelah laporan diterima, polisi kemudian menangkap pasutri yang sedang mengumpulkan daging anjing dan kucing.
Saat menggeledah rumah pasutri tersebut, polisi menemukan sianida dan alat yang dipakai membunuh 30 hewan peliharaan.
Pasutri itu mengaku bahwa mereka menangkap anjing dan kucing di beberapa wilayah. Daging hewan itu diambil untuk dijual ke provinsi lain untuk dikonsumsi.
Di beberapa negara, daging anjing disantap dengan nasi dan anggur atau bir. Sementara kucing juga merupakan hidangan tradisional yang dianggap sebagai harimau kecil.
Di Vietnam, kelompok pelindung hak hewan meminta pemerintah melarang penjualan daging anjing dan kucing. Namun, permintaan itu ditolak Hanoi, lantaran bisnis penjualan daging hewan peliharaan sangat menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian pada 2018, pejabat Hanoi meminta warga mengurangi makan daging anjing, karena dapat menyebarkan rabies dan merusak citra kota.
Dari laporan kelompok Four Paws, setiap tahunnya 30 juta anjing di Asia, dibunuh untuk diambil dagingnya.
LSM itu tidak mengetahui berapa jumlah kucing yang dibunuh. Namun, jumlahnya kemungkinan besar mencapai jutaan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.