Viral Cuitan Rektor UNY soal Mahasiswa Bohongi Orang tua dan Gasak Uang Kuliah

27 Agustus 2020 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Cuitan Rektor UNY Sutrisna Wibawa tentang mahasiswa yang tipu orang tua viral. Dalam akun Twitternya, @sutrisna_wibawa rektor kelahiran Gunungkidul ini menceritakan bahwa ada mahasiswa yang menggasak uang kuliah atau UKT.
ADVERTISEMENT
"TOLONG HARGAI PENGORBANAN ORANG TUA KALIAN, JANGAN TIPU MEREKA! Beberapa hari yang lalu, ada beberapa orang tua mahasiswa datang ke kampus, memohon keringanan UKT untuk anaknya karena katanya dulu sudah mengajukan tapi tidak disetujui oleh universitas," tulis Rektor UNY Sutrisna.
"Setelah kami cek, ternyata mahasiswa yang bersangkutan mendapatkan pemotongan, bahkan ada yang sampai dibebaskan UKTnya, namun tidak jujur kepada orang tuanya. Sehingga orang tua tetap memberikan uang UKT full tapi uang tersebut entah dipake apa oleh sang anak," ujarnya.
Terkait twit tersebut, Sutrisna menjelaskan bahwa dia menceritakan hal itu semata-mata untuk mengingatkan mahasiswa bahwa kelakuan seperti itu tidak benar.
"Tujuan di medsos untuk kontrol mengingatkan bahwa itu tidak benar," kata Sutrisna dikonfirmasi, Kamis (27/8).
ADVERTISEMENT
"Saya tidak meneliti secara khusus (jumlah mahasiswa seperti itu) hanya itu saja karena ada orang yang menyampaikan kemudian saya posting saja untuk mengingatkan kok ada orang tua ke kampus cerita itu (ditipu)," katanya.
Suasana Konser Dies Natalis ke-55 UNY Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lanjutnya, dia juga tidak tahu uang UKT yang digasak mahasiswa itu digunakan untuk apa. Tetapi sebagai gambaran uang UKT di UNY sekitar Rp 3 jutaan.
"Di teknik mungkin ada yang Rp 6 juta tapi rata-rata 3-4 bahkan. Ada yang Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta bagi yang tidak mampu. Tidak tahu untuk apanya. Prinsip saya punya rasa tanggung jawab sebagai dosen, pengelola kampus, rektor mengingatkan (mahasiswa) kembali ke amanah orang tua," katanya.
Kampus sendiri tidak akan memberi sanksi kepada mahasiswa tersebut. Prinsipnya, mahasiswa adalah orang yang sudah dewasa dan sudah bisa bertanggung jawab atas apa yang dia perbuat.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya konsep mahasiswa itu orang dewasa. Sebagai orang dewasa kita tidak terlalu intervensi. Beda dengan sekolah kalau perguruan tinggi mahasiswa manusia dewasa karena itu mahasiswa bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri," katanya
Selain itu, Sutrisna juga sempat membagikan cerita saat menjadi Sesditjen Belmawa Kemristek Dikti. Kala itu dia memenuhi undangan wisuda sebuah universitas. Di situ Sutrisna bertemu sepasang orang tua yang kebingungan.
"Ketika dikonfirmasi katanya mereka mencari anaknya yang akan diwisuda hari tersebut. Beberapa hari sebelumnya si anak menelepon katanya hari itu akan diwisuda, sehingga mereka sengaja datang dari kampung sampai menjual kambing untuk menyewa mobil demi menghadiri wisuda sang anak," katanya.