Viral Dokter Gigi di Malang Pakai APD Modis dan Nyentrik Rancangan Sendiri

22 Juli 2020 17:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi APD nyentrik dan fashionable milik Nina Agustin, Dokter Gigi di Malang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi APD nyentrik dan fashionable milik Nina Agustin, Dokter Gigi di Malang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dokter gigi di Malang, Jawa Timur, Nina Agustin, ramai diperbincangkan di jagat maya. Perempuan berusia 34 tahun itu viral kareana mengenakan baju alat pelindung diri (APD) nyentrik dan fashionable rancangan sendiri.
ADVERTISEMENT
"Karena dulu saya model dan cinta dengan fashion, jadi penampilan saat praktik selalu saya matching-kan. Tapi karena protokol kesehatan saat wabah pandemi berbeda, saya harus beradaptasi. Jadi tercetus ide untuk buat APD yang fashionable," ungkap Nina kepada kumparan, Rabu (22/7).
Pemilik Nina Dental Clinic (NDC) di Malang tersebut awalnya menggunakan APD berwarna putih polos seperti pada umumnya. Namun tidak bertahan lama, Nina hanya betah menggunakannya selama kurang lebih satu bulan.
APD putih dan kebesaran justru membuat Nina tidak menikmati pekerjaannya. Nina mengatakan, pasien yang datang juga menunjukkan ekspresi takut dan khawatir akibat suasana tegang yang dimunculkan dari APD tersebut.
Nina ingin tetap beradaptasi tanpa mengesampingkan faktor keamanan, sehingga muncul ide untuk mengubah persepsi APD yang selalu dikaitkan dengan virus COVID-19 dan menakutkan.
ADVERTISEMENT
"Apalagi anak-anak mau periksa gigi, kalau sudah masuk mereka ngeri liat baju APD putih dan besar," ujarnya.
Akhirnya Nina mencoba untuk memakai APD yang unik dan warna-warni agar kesannya lebih santai dan menyenangkan.
"Ditambah saya pakainya sendiri juga jadi happy dan enjoy, pasien juga jadi ngga takut," katanya.
Nina Agustin, dokter gigi di Malang mengenakan APD nyentrik dan fashionable. Foto: Dok. Istimewa
Langkah Inspiratif Pakai APD Nyentrik Tuai Respons Positif
Tak disangka, hal itu mendapat respons positif dari warganet, selain itu juga menginspirasi rekan sejawatnya yang juga berkewajiban menggunakan APD saat praktik.
Hingga kini, Nina sudah mengoleksi 25 APD dengan corak dan motif yang berbeda.
Tidak hanya sesama profesi, penjahit langganan Nina juga menjadi kebanjiran pesanan APD dengan gaya fashionable.
"Awalnya penjahit saya juga baru pertama kali menerima pesanan baju APD dari saya, dan sekarang dia kebanjiran pesanan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Nina mengaku, pakaian APD yang digunakannya masih mengikuti standard keamanan. Kain yang digunakan adalah jenis bahan taslan balon, serupa dengan baju hazmat yang digunakan para dokter dan petugas medis di rumah sakit.
Harga kisaran produksi APD Nina juga masih terjangkau. Tanpa motif dengan dua warna, sudah bisa didapat dengan total harga 150 ribu sampai 200 ribu rupiah. Sedangkan APD dengan motif custom dan menggunakan digital printing menghabiskan 300 ribu sampai 370 ribu rupiah. APD ini juga bisa dicuci dan dipakai berkali-kali.
"Saya hunting sendiri bahannya dan menemukan bahan taslan balon, kebetulan tokonya juga menjadi langganan produsen baju hazmat yang didistribusikan ke banyak RS," ungkapnya.
Nina berharap pasien dokter gigi tidak takut untuk memeriksakan kesehatan gigi mereka. Setiap dokter, tidak terkecuali dokter gigi sudah mengantongi standard of operation (SOP) dalam menjalankan praktik sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
"Jadi jangan takut lagi ya ke dokter gigi," pungkas Nina.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.