Viral Kerumunan Event Joget di Sleman City Hall, Satpol PP DIY Panggil Pengelola

17 Juni 2021 9:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berjoget. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berjoget. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Media sosial tengah diramaikan dengan video kerumunan event joget-joget yang digelar di Sleman City Hall, Kabupaten Sleman, DIY. Padahal kasus corona di Sleman tengah melonjak karena sejumlah klaster kerumunan kegiatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Video yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover itu telah dikomentari hampir 500 netizen yang mempertanyakan kegiatan tak taat prokes itu.
Dalam keterangan unggahan, video tersebut diketahui bersumber dari akun Twitter cuitanjojo.
"Hari minggu kemarin tanggal 13 Juni 2021, saya mendapati sebuah event offline dengan panggung dan kerumunan penonton yang tentu saja membeludak," tulis akun tersebut.
"Dari visual yang saya dapa sliweran di medsos, penontonnya ramai sekali. Asli kayak berasa bukan pandemi. Eventnya diadakan di Sleman City Hall, Yogyakarta pada hari Minggu, 13/6/2021," lanjutnya.
Dijelaskan bahwa acara tersebut adalah event cosplay dan budaya populer Jepang. Namun sayang, acara yang dibuat tersebut tidak dibarengi prokes padahal banyak mendatangkan peserta dari luar daerah, termasuk Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Mengingat kasus corona di sejumlah daerah di Jawa Tengah melonjak karena varian delta.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengaku belum mendapat laporan soal event tersebut. Namun dia akan segera menindak dengan memanggil pengelola tempat acara.
"Segera saya panggil pengelolanya," tegas Noviar dikonfirmasi, Kamis (17/6).
Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ia memastikan, tidak menutup kemungkinan akan ada peringatan keras kepada penyelenggara maupun pengelola tempat acara, seperti kasus kerumunan di McDonald's karena promo BTS Meal beberapa waktu lalu.
Pada kasus McDonald's itu, Satpol PP DIY menutup sementara gerai jika kerumunan kembali terjadi.
"Betul (ditindak tegas) tidak pandang bulu," jelas Noviar.