Viral Mahasiswa UMI Makassar Menangis Usai Sidang Skripsi, Ini Kisahnya

13 Oktober 2021 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa UMI Makassar menangis usai sidang skripsi. Foto: Dok. Zakir Sabara
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa UMI Makassar menangis usai sidang skripsi. Foto: Dok. Zakir Sabara
ADVERTISEMENT
Viral video yang memperlihatkan seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulsel, menangis usai sidang skripsi.
ADVERTISEMENT
Video tersebut diunggah oleh Dosen Teknik Kimia sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI, Zakir Sabara, melalui akun Instagramnya.
Zakir mengatakan, mahasiswa yang bernama Andi Egi, itu menitikkan air mata usia ditanya soal untuk siapa gelar sarjananya. Kepada Zakir, Andi menyebut kelulusan itu sebagai hadiah untuk ibunya yang sudah meninggal.
"Anak itu (Andi) pas saya tanya siapa yang paling kau ingat kalau sarjana? [Andi] menangis. Apa yang kau bilang sama mamak? Dijawab sambil menangis minta maaf sama mamaknya sudah meninggal," ujar Zakir kepada kumparan, Rabu (13/10).
Andi menangis karena merasa kata maaf yang ia sampaikan sudah terlambat karena saat lulus sidang jadi sarjana, ibunya sudah tiada. Ibu Andi sudah meninggal saat awal-awal ia masuk kuliah.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Zakir meminta Andi untuk menelepon bapaknya dalam sidang tersebut.
Menurut Zakir, Andi sangat sayang kepada ibunya. Hal itu tercermin dari unggahan di media sosial.
"Anak tertua, adiknya ada tiga. Saya ingatkan, kamu (Andi), itu anak pertama tanggung jawab besar, harus sukses jadi teladan adiknya. Kau sarjana, persembahkan siapa? Ibunya [jawab Andi]," imbuhnya.
Di mata Zakir, Andi merupakan anak yang kreatif dan aktif di sejumlah organisasi. Andi kerap menjadi relawan untuk bencana. Bahkan, selama satu tahun ini, ia aktif menjadi relawan corona.
Seharusnya, Andi sidang skripsinya pada semester lalu. Akan tetapi, hal itu tertunda karena aktivitas Andi di organisasi dan kerelawanan.
"Sebenarnya [sidang skripsi] mestinya semester yang lalu. Akan tetapi anak ini mengulur waktu karena aktif di organisasi termasuk relawan bencana di Sulsel. Mestinya [lulus] 3,5 [tahun]," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Andi tetap lulus dalam tepat waktu, yakni empat tahun. Selain itu, Andi juga mendapatkan nilai A dalam sidang tersebut.