Viral Penghulu di Malang Canda Pesan Pernikahan: Jangan Lupa Iuran Warga

31 Agustus 2021 17:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala KUA Lowokwaru Kota Malang Anas Fauzie. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala KUA Lowokwaru Kota Malang Anas Fauzie. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Anas Fauzi (51), penghulu sekaligus Kepala KUA Lowokwaru, Kota Malang, Jatim, tengah menjadi sorotan netizen. Pesan-pesan pernikahan yang ia sampaikan dengan nada candaan itulah yang menjadikan ia istimewa di mata warganet.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah pesan yang ia sampaikan kepada mempelai pria berprofesi dokter. Setelah ijab kabul, Anas bertanya kepada mempelai soal tempat tinggal untuk rumah tangganya.
"Masih ngontrak," jawab mempelai tersebut.
"Di mana pun tempat tinggal di situ ada iuran warga, sanggup (bayar)?" balas Anas.
Kepala KUA Lowokwaru Kota Malang Anas Fauzie. Foto: Dok. Istimewa
"Sanggup," tegas pria tersebut sambil tanda tangan buku nikah.
Anas mengatakan jawaban dari pengantin itu bukanlah hal yang utama. Yang ia ingin sampaikan adalah doa agar pernikahan tersebut diberikan keberkahan rezeki.
"Ketika nikah, rezekinya lancar, Allah berikan kekayaan. Uang yang tercecer ditabung, daftar haji, daftar umrah, itung-itung zakat. Ada iuran warga itu refreshing saja," kata Anas kepada kumparan, Selasa (31/8).
Anas telah menjadi penghulu selama 12 tahun di Malang. Dalam rentang waktu itu, ia memperkirakan sudah menikahkan 5.000 pengantin.
ADVERTISEMENT
"Ribuan ya. Rata-rata per tahunnya 700 [pasangan]," imbuhnya.
Ia menambahkan gaya bercanda tapi serius itu sudah lama ia terapkan. Penyampaian seperti itu dipilih karena menurutnya, acara ijab kabul bukan sebuah pengajian.
"Menjaga hubungan, tidak bertele-tele. Kita menghindari kekecewaan pengantin gara-gara kelamaan akad nikah acara jadi amburadul," imbuhnya.
Dalam proses ijab kabul, ia hanya menghabiskan waktu maksimal 25 menit. Itu sudah termasuk pesan pernikahan dan ijab kabul. Meski singkat, pesan-pesan pernikahan telah disampaikan dengan baik.
"[Nasihat] diberikan dengan cara lugas seperti itu [candaan] sebab orang menikah dalam suasana senang," pungkasnya.
Meski begitu, ia mengatakan pengantin tersebut telah menerima Bimbingan Perkawinan yang telah dilakukan di KUA. Biasanya sejumlah pasangan dikumpulkan untuk mengikuti pembekalan sesuai dengan jadwal.
ADVERTISEMENT
Dalam memberikan wejangan, Anas mengaku tidak asal. Hal itu disesuaikan dengan kondisi pengantin saat akan mulai ijab kabul.
"Saya melihat kondisi di lapangan. Gimana mantennya. Saya ajak bicara. Kayaknya paham ke sini, gak paham ke sini. Atur sesuai dengan feeling," pungkasnya.