Viral Tongkat Berpaku Militer China untuk Bunuh Tentara India, Ini Faktanya

19 Juni 2020 17:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tongkat berpaku yang diduga dipakai militer China untuk membunuh tentara India. Foto: Twitter/@ajaishukla
zoom-in-whitePerbesar
Tongkat berpaku yang diduga dipakai militer China untuk membunuh tentara India. Foto: Twitter/@ajaishukla
ADVERTISEMENT
Lembah Galwan di perbatasan Himalaya menjadi saksi pertumpahan darah antara Militer China dengan tentara India pada Senin (15/6) lalu.
ADVERTISEMENT
Dari pihak India, sebanyak 20 tentara tewas akibat bentrokan itu. Sementara, dari kubu China belum terkonfimasi, meski dipercaya terdapat 40 korban, termasuk meninggal dunia dan luka berat.
Di balik peristiwa kelam itu, beredar penampakan tongkat berpaku yang diklaim sebagai senjata yang digunakan militer China.
Senjata itu pula yang diduga menjadi penyebab kematian tentara India, selain lemparan batu dan benda lainnya.
Sesuai dengan perjanjian antara kedua negara pada 1996 terkait dengan penanganan militer sepanjang Line of Actual Control (LAC) di wilayah perbatasan India-China, kedua belah pihak dilarang menggunakan senjata api.
“Kedua belah pihak dilarang melepaskan tembakan atau menggunakan peledak dalam jarak dua kilometer dari LAC,” bunyi Artikel VI dalam perjanjian itu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan perjanjian itu, dalam bentrokan tersebut tak ada tembakan yang dilepaskan. Akan tetapi, militer China disebut mengakalinya dengan menggunakan tongkat berpaku.
Penampakan kayu berpaku itu pertama kali diunggah oleh ahli militer India, Ajai Shukla, melalui akun Twitter pribadinya. Dalam foto tersebut, terlihat tongkat itu terbuat dari besi dengan paku panjang menyembul dari berbagai sisinya.
Unggahan itu kemudian menjadi viral dengan di-retweet sebanyak lebih dari 21 ribu kali dan disukai 42.600 kali.
Pada Kamis (18/6), BBC mengaku mendapatkan gambar kayu berpaku itu dari pejabat tentara India yang bertugas di perbatasan Himalaya. Menurut keterangannya, kayu berpaku itu digunakan oleh militer China untuk menyerang mereka.
Meski demikian, keterangan berbeda didapat India TV. Pada Jumat (19/8), mereka mengontak Markas Besar Militer India terkait foto viral tersebut. Dari keterangan yang didapat, Pusat Tentara India mengkonfirmasi bahwa foto tersebut hoaks.
Tentara India membawa peti mati Kolonel B. Santosh Babu, yang terbunuh dalam bentrokan perbatasan dengan pasukan China di India, (18/6). Foto: Idrees Mohammed/REUTERS
"Foto itu palsu," ujar pernyataan Mabes Militer India.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, mereka juga mengklarifikasi kabar terkait kabar adanya sejumlah tentara India yang hilang usai bentrokan di Lembah Galwan.
“Kami bisa memastikan bahwa tidak ada tentara India yang hilang dalam setelah bentrokan itu,” bunyi pernyataan Mabes Militer India.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.