Viral Video ASN dan Satpam Rumah Sakit Jiwa di Medan Cekcok dengan Wartawan

29 Juni 2021 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASN di RSJ Medan mencoba merampas handphone milik wartawan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
ASN di RSJ Medan mencoba merampas handphone milik wartawan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebuah video memperlihatkan seorang ASN dan satpam Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem Medan terlibat cekcok dengan wartawan yang meliput proses vaksinasi di sana. Video tersebut viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Di video yang beredar, tampak oknum ASN menghalangi awak media yang sedang mengambil gambar proses vaksinasi. Dia kemudian memaksa para jurnalis untuk menghadap ke kantornya.
Para awak media menolak permintaan ASN itu dan mengatakan kedatangan mereka merupakan undangan dari direktur rumah sakit. ASN yang terpancing emosi, berupaya mengambil smartphone milik salah seorang jurnalis.
Bukan cuma ASN yang diketahui bernama Wahyu itu saja yang terlibat, seorang anggota Satpam RS juga ikut terlibat cekcok. Dia mengajak wartawan berduel.
Nggak usah Abang bilang gitu, ayo kita lepas (baju) dinas, buka dinasmu,” ujar satpam tersebut membuka bajunya, menantang berkelahi.
Salah seorang awak media lalu menimpali perkataan anggota Satpam itu. “Kami ke sini mau meliput, bukan mau berkelahi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Petugas RSJ lain datang ke lokasi mencoba melerai. Dia mengatakan bahwa para awak media sudah memenuhi izin dan diminta langsung oleh direktur rumah sakit.
Riski Cahyadi, salah seorang wartawan yang terlibat cekcok, menceritakan awal mula kejadian. Saat itu, ia dan para jurnalis lain sedang bersiap untuk pulang usai melakukan peliputan proses vaksinasi di rumah sakit. Tiba-tiba, Wahyu mendatangi mereka sambil mempertanyakan izin peliputan.
“Kami diadang sama ASN itu. Dia malah mempertanyakan izin kami. Sudah kami jelaskan, tapi ASN itu malah bertindak arogan,” kata Riski.
Ia juga mengatakan, Wahyu sempat berupaya merampas kamera miliknya dan memaksanya untuk menghapus file di kamera.
“Kamera saya beberapa kali berupaya untuk dirampas, saya terus mempertahankannya, file gambar saya liputan juga diminta untuk dihapus,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Direktur RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem, Ria Novida Telaumbanua, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman. Dirinya akan menegur pegawai yang terlibat tersebut.
“Saya sudah menerima mereka (jurnalis) tadi pagi dengan baik dan jika ada staf yang kurang baik, saya akan menegur agar lebih baik,” ujar Ria.
==