Viral Video Nakes RSUD Ambarawa Ditusuk Keluarga Pasien, Ini Penjelasan Polisi

24 Juli 2021 12:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
ADVERTISEMENT
Sebuah video viral di media sosial Twitter menujukkan keributan di RSUD Ambarawa. Keterangan video itu menyebutkan ada tenaga kesehatan (nakes) yang ditusuk dengan gunting oleh keluarga pasien. Pelaku disebut menolak keluarganya dimakamkan dengan prosedur COVID-19.
ADVERTISEMENT
Informasi yang menyertai video tersebut juga menyebutkan pelaku semula ingin menusuk petugas keamanan, tapi dicegah seorang perawat. Gunting yang digunakan pelaku kemudian patah dan melukai perawat tersebut.
Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Tegar Satrio membenarkan adanya keributan itu. Namun, ia menampik adanya penusukan yang dilakukan oleh keluarga pasien terhadap seorang perawat.
"Keributan terjadi di Rumah Sakit dr Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa. Tapi tidak ada penusukan, tidak benar itu," ujar Tegar saat dihubungi wartawan, Sabtu (24/7).
Dia menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat seorang pasien bernama Nur Hidayah dirawat di rumah sakit tersebut sejak Jumat dini hari. Namun, tak lama kemudian, ia dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
"Pihak rumah sakit langsung memberitahukannya ke keluarga pasien," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Saat itu, lanjut dia, keluarga korban ingin mengetahui kondisi jenazah dan meminta tolong difotokan. Namun permintaan itu ditolak oleh security yang sedang bertugas.
"Kemudian datang perawat yang memakai APD dan bersedia membantu untuk memfotokan, sambil memberikan edukasi terkait protokol dalam pemulasaran jenazah dan penyebab kematian," imbuhnya.
Usai menerima penjelasan dari perawat tersebut, keluarga pun akhirnya menerima dan mengikhlaskan kematian Nur Hidayat.
"Nah kesalahpahaman terjadi saat adik pasien Nurul Anwar Sholeh baru tiba berdebat dengan salah satu security tentang masalah minta foto dan mengatakan kepada security 'fotokno, piro-piro tak bayar' (fotokan, berapa pun saya bayar)" ucap Tegar.
Omongan itu menyinggung dan menyulut emosi petugas keamanan yang sedang bertugas itu. Mereka akhirnya terlibat cekcok dan adu badan.
ADVERTISEMENT
Pelaku yang sudah kalap lalu mengambil gunting yang ada di ruangan rumah sakit tersebut dan langsung menusukkannya ke meja.
Takut terjadi hal yang tidak diinginkan security dan perawat kemudian berusaha merebut gunting yang ada di tangan Nur Sholeh tapi gunting justru patah.
"Tidak ada penusukan, hanya karena remasan yang kuat maka gunting itu rusak mengenai dua perawat dan pelaku itu sendiri," tegas dia.
Ia mengungkapkan baik pelaku dan perawat dalam kondisi yang baik saat ini. Keduanya tidak mengalami luka-luka yang parah akibat terkena gunting.
"Perawat sudah baik-baik saja. Pelaku langsung dibawa ke Polsek Ambarawa," ungkap dia.
Saat ini pihak kepolisian sedang mencoba melakukan mediasi antara pelaku dan perawat rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Untuk perawat baik-baik saja. Kami coba mediasi pelaku dan pihak rumah sakit karena hingga saat ini belum ada pengaduan terkait hal tersebut ke polisi," kata Tegar.