Viral Video Rombongan Pemuda Mendaki Gunung Merapi saat Status Siaga

10 Juni 2021 16:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran pada Minggu (6/6) pagi. Foto: Twitter BPPTKG/HO ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran pada Minggu (6/6) pagi. Foto: Twitter BPPTKG/HO ANTARA
ADVERTISEMENT
Sebuah video yang menampilkan rombongan pemuda mendaki Gunung Merapi viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @B_Sajaa_Tanpa-H pada 9 Juni lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam video itu tampak sejumlah pemuda berada di depan penanda arah ke Pasar Bubrah. Padahal saat ini Gunung Merapi berstatus Siaga dan berbahaya bagi pendakian.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Akhmadi dikonfirmasi awak media menjelaskan bahwa video tersebut memang di jalur pendakian tetapi tidak sampai ke Pasar Bubrah.
"Dia (yang di video) hanya menyatakan mau ke Pasar Bubrah kemudian nggak berani akhirnya membatalkan. Jadi bukan di puncak itu posisinya, bukan di Pasar Bubrah juga, mau menuju. Itu kan Pasar Bubrah tanda panah," kata Akhmadi dihubungi wartawan, Kamis (10/6).
Tanda panah yang ada di dalam video itu diketahui berada di dekat objek wisata New Selo, di Boyolali, Jawa Tengah. Tanda panah itu memang dipasang petugas, jaraknya 600 meter dari New Selo.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa pastikan itu berada pada 600 meter dari New Selo," katanya.
Berdasarkan perlengkapan yang dipakai rombongan pemuda tersebut pihaknya memastikan mereka tidak mendaki ke puncak. Perlengkapan pemuda tersebut disebut tidak memadai.
"Karena dari seragamnya, dari perlengkapan, sepatu tidak menunjukkan mau mendaki. Indikasinya itu adalah pengunjung New Selo," ujarnya.
Pihaknya juga memastikan video tersebut berada di luar kawasan TNGM. Kawasan TNGM wilayah Selo berada 1,5 kilometer dari wisata New Selo.
"Berikutnya kami memastikan itu berada di luar taman nasional. Sehingga kami memastikan itu tidak naik ke puncak. Dan pemantauan kami itu memang ada yang lolos ke situ indikasinya hanya mampir karena secara penjagaan ya kita itu menjaga di teman-teman sifatnya tidak 24 jam tapi gantian dengan masyarakat dan sebagainya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Akhmadi pun menjelaskan ada dua jalur pendakian resmi di Merapi yaitu Sapuangin di Klaten dan Selo di Boyolali. Keduanya telah ditutup sejak 2018 karena status Merapi.
"Ada juga papan informasi bahwa kondisi jalur pendakian ditutup sejak 2018 kemarin. Sehingga yang dicurigai mau mendaki itu kita sampaikan tidak bisa mendaki," katanya.
Tak hanya di jalur resmi, papan larangan juga dipasang di jalur-jalur pendakian tidak resmi. Pihaknya bersama masyarakat juga selalu bekerja sama mencegah pendaki-pendaki nakal.